Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Israel Ingin Rusia Mediasi Perdamaian dengan Hizbullah



loading…

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, 23 Januari 2020. Foto/Sputnik/Sergey Guneev

MOSKOW – Israel ingin Rusia ikut ambil bagian dalam upaya perdamaian yang bertujuan mengakhiri konflik negara Zionis itu dengan kelompok pejuang Lebanon, Hizbullah.

Keinginan itu dilaporkan Ynet News dan beberapa media lokal lainnya, mengutip pejabat Israel yang terlibat dalam negosiasi.

Menurut laporan tersebut, Israel berharap keterlibatan Moskow dapat menambah stabilitas pada setiap kesepakatan di masa mendatang dan mengurangi ketergantungan pada AS.

“Rusia akan memiliki peran khusus dalam mengimplementasikan perjanjian dan mencegah eskalasi lebih lanjut,” ujar seorang sumber kepada Ynet.

Mengomentari laporan tersebut, Orna Mizrahi, mantan wakil penasihat keamanan nasional Israel, mengatakan kepada Newsweek bahwa meskipun Israel “lebih menyukai Amerika,” Israel memahami “hubungan baik” Rusia dengan Iran dapat berkontribusi pada stabilitas setiap kesepakatan tentang Lebanon yang dicapai di masa mendatang.

“Hal lain adalah fakta bahwa mereka adalah bagian dari lima anggota Dewan Keamanan PBB dan jika kita sampai pada titik di mana kita memiliki semacam resolusi baru tentang gencatan senjata di Dewan Keamanan PBB, kami ingin Rusia menyetujuinya,” ujar dia.

Laporan media Israel pekan ini mengklaim negosiasi kesepakatan gencatan senjata di Lebanon telah mencapai “tahap lanjutan.”

Utusan Presiden AS Joe Biden, Amos Hochstein, yang menjadi penengah antara Israel dan Lebanon, dilaporkan mencapai kesepakatan awal mengenai kesepakatan tersebut selama kunjungan ke Beirut awal pekan ini.

Kesepakatan tersebut melibatkan implementasi yang lebih luas dari Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang disahkan pada tahun 2006, yang menuntut penarikan pasukan Hizbullah dari perbatasan Lebanon-Israel.

Kesepakatan tersebut memperkenalkan mekanisme internasional untuk mengawasi wilayah tersebut dan menangani klaim pelanggaran oleh Israel atau Lebanon dan dilaporkan mencegah Hizbullah mempersenjatai kembali, yang secara efektif berarti kelompok tersebut akan dilarang memperoleh sarana militer.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *