Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Israel Ingin Hamas Hilang dari Panggung Konflik Palestina



loading…

Israel ingin Hamas musnah dari panggung konflik Palestina. Foto/X

GAZAIsrael tidak memiliki niat baik untuk melanjutkan gencatan senjata. Negara Zionis itu masih menginginkan kehancuran Hamas.

Tamer Qarmout, seorang profesor di Institut Studi Pascasarjana Doha, mengatakan tidak ada “itikad baik” antara Israel dan Hamas saat gencatan senjata Gaza berada di ambang kehancuran.

“Sekarang Israel melanggar prinsip-prinsip perjanjian ini. Mereka masih mengulang tujuan yang sama yang saling bertentangan. Mereka kembali menekankan perlunya Hamas menghilang dari panggung, bahwa jika tidak, perang tidak akan berakhir. Pemerintahan Trump tetap berpegang pada tujuan yang sama ini,” katanya kepada Al Jazeera.

Fase kedua berarti penarikan total pasukan Israel dari Gaza dan menyerahkan batas-batas Gaza dengan Israel kepada Palestina, dan pimpinan Israel tidak menginginkan itu, Qarmout menambahkan.

“Niat Israel jelas sekarang. Kesepakatan yang mereka tandatangani ini tidak sesuai dengan tujuan mereka, jadi inilah mengapa mereka menarik diri sekarang.”

Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan

Sebelumnya, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan tidak ada pembicaraan saat ini mengenai fase kedua gencatan senjata di Gaza.

“Israel bertanggung jawab karena tidak memulai negosiasi pada fase kedua gencatan senjata,” kata Qassem, dilansir Al Jazeera.

Dia mengatakan Israel ingin memperpanjang fase pertama untuk mengamankan pembebasan lebih banyak tawanan dan mungkin melanjutkan agresinya di Gaza. Ini bertentangan dengan kesepakatan.

“Israel mengingkari komitmennya untuk mengakhiri perang dan menarik diri sepenuhnya dari Gaza. Perpanjangan fase pertama tidak dapat diterima oleh Hamas,” papar Qassem.

Dia menambahkan, para mediator dan negara penjamin harus mewajibkan Israel untuk mematuhi perjanjian pada tahap-tahap yang telah digariskan.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *