Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Israel Ingin Bangun Kamp Isolasi Paksa di Gaza yang Mirip Ghetto Nazi



loading…

Pemandangan kehancuran di Sekolah Abu Hamisa, tempat penampungan warga Palestina di kamp pengungsi al-Buraij di Jalur Gaza bagian tengah pada 7 Mei 2025. Foto/Ali Jadallah/Anadolu Agency

JALUR GAZA – Pemerintah Gaza memperingatkan rencana Israel membangun kamp isolasi paksa bagi warga Palestina, membandingkannya dengan ghetto era Nazi, dengan dalih mengatur distribusi bantuan yang dipromosikan Tel Aviv.

Pemerintah Gaza menganggap rencana ini sebagai “perpanjangan dari genosida” yang telah berlangsung di Jalur Gaza selama 19 bulan.

Dalam pernyataan pers, Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan, “Kami dengan tegas menolak rencana pendudukan membangun kamp isolasi paksa yang menyerupai ghetto Nazi, dengan mengendalikan bantuan kemanusiaan dan mendistribusikannya melalui strategi segregasi sistematis, yang melanggar semua prinsip hukum internasional.”

Pernyataan tersebut menggambarkan rencana Israel sebagai “model yang tidak manusiawi dan tidak dapat diterima menurut semua standar,” dan menambahkan rencana tersebut bertentangan dengan hukum internasional, keadilan, dan martabat manusia.

Pernyataan itu lebih lanjut menegaskan, “Rakyat Palestina, beserta seluruh komponennya, akan menghadapi rencana-rencana kriminal yang bertujuan mengubah bantuan kemanusiaan menjadi alat pengepungan, kelaparan, dan penyerahan.”

Pemerintah Gaza meminta masyarakat internasional, bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi kemanusiaan, organisasi berbasis hak asasi manusia, dan organisasi hukum, untuk mengambil tindakan mendesak dan segera guna menghentikan apa yang digambarkannya sebagai “lelucon yang terus berlanjut” dan mengakhiri “kekacauan sistematis yang dilakukan pendudukan terhadap rakyat kami di Jalur Gaza.”

Selain itu, pernyataan itu mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk “memikul tanggung jawab historis dan kemanusiaan mereka dengan mengambil sikap tegas dan cepat yang akan dikenang sejarah, untuk menyelamatkan rakyat Palestina di Gaza dan mengakhiri genosida, kelaparan, dan isolasi paksa yang sedang berlangsung.”

Baca juga: Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *