loading…
Amerika Serikat mengirim tentara tambahan di saat Israel membombardir Lebanon secara dramatis sejak Senin. Foto/AP Photo/Hussein Malla
Hingga Selasa (24/9/2024), Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat 492 orang meninggal akibat serangan udara militer Zionis Israel.
Israel berdalih operasi militernya, yang diberi nama “Northern Arrows”, menargetkan kelompok Hizbullah. Namun faktanya, rumah sakit, pusat medis, dan ambulans juga diserang. Bahkan, 35 anak termasuk di antara mereka yang meninggal.
Juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder mengatakan tentara tambahan yang telah dikirim berjumlah kecil, tanpa dia sebutkan rinciannya.
AS diketahui sudah menempatkan sekitar 40.000 tentara di Timur Tengah.
“Mengingat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan sebagai bentuk kewaspadaan, kami mengirimkan sejumlah kecil personel militer AS tambahan untuk menambah pasukan kami yang sudah berada di wilayah tersebut,” kata Ryder kepada wartawan.
“Saya tidak akan berkomentar atau memberikan rincian,” katanya lagi, seperti dikutip AFP.
Pesawat tempur Israel menggempur Lebanon sepanjang hari Senin, menyerang wilayah selatan dan utara dalam apa yang Israel katakan sebagai serangan yang ditujukan untuk menyerang target Hizbullah.
Selain menewaskan hampir 500 orang, serangan udara militer Zionis juga menyebabkan lebih dari 1.000 orang lainnya terluka. Ribuan orang juga mengungsi dari Lebanon selatan.