Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ironis! Tak Ada Negara Uni Eropa yang Mau Menangkap Netanyahu, Si Penjahat Perang Gaza



loading…

PM Belgia Bart De Wever sebut tak ada negara Uni Eropa yang bersedia menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu, si penjahat perang Gaza. Foto/Marc Israel Sellem/Jerusalem Post

BRUSSELS – Tidak ada negara Uni Eropa (UE) yang akan menegakkan surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Demikian disampaikan PM Belgia Bart De Wever.

Pernyataan PM De Wever ini menjadi ironi bagi blok Eropa yang selama ini gembar-gembor membela hak asasi manusia dan menegakkan hukum internasional.

Pada November lalu, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu atas kejahatan perang di Gaza, Palestina. Surat perintah penangkapan juga ditujukan kepada mantan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant.

Selama kunjungan PM Israel ke Budapest minggu lalu, Hongaria mengumumkan niatnya untuk menarik diri dari Statuta Roma, perjanjian yang memberikan wewenang kepada ICC.

De Wever, pemimpin Aliansi Flemish Baru yang nasionalis dan kepala koalisi lima partai, menyatakan pemaklumannya atas pembangkangan Budapest saat tampil di program Terzake VRT, dengan blakblakan: “Kami juga akan melakukan itu, sejujurnya.”

“Ada juga realpolitic. Saya tidak percaya ada negara Eropa yang bersedia menangkap Netanyahu jika dia berada di wilayahnya,” ujarnya, yang dilansir RT, Selasa (8/4/2025).

ICC telah mengkritik Budapest, dengan juru bicaranya Fadi El Abdallah menyatakan: “Hongaria tetap berkewajiban untuk bekerja sama.”

Anggota koalisi yang berkuasa di Belgia menjauhkan diri dari komentar De Wever, dengan menegaskan bahwa dia tidak berkonsultasi dengan mereka.

Sementara itu, partai-partai oposisi mengkritik PM Belgia tersebut karena melangkah ke “lereng licin yang berbahaya”, dengan membuat seruan yang menurut mereka seharusnya diserahkan kepada pengadilan.

Awal tahun ini, Warsawa menawarkan jaminan keselamatan kepada Netanyahu jika dia menghadiri peringatan 80 tahun pembebasan kamp kematian Nazi Auschwitz oleh Tentara Merah. Namun PM Israel tersebut tetap menolak untuk melakukan kunjungan tersebut.

Kanselir Jerman yang akan lengser, Olaf Scholz, mencatat minggu lalu bahwa dia tidak dapat membayangkan menangkap Netanyahu jika mengunjungi negaranya.

Pemerintah Prancis berpendapat bahwa PM Israel harus memiliki kekebalan diplomatik berdasarkan Statuta Roma, sebuah pendapat yang dibantah oleh ICC.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *