Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS



loading…

Pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr berkapasitas 1.000 MW, mulai beroperasi pada 2011. Foto/Bushehr NPP

TEHERAN – Iran siap berkolaborasi dengan Amerika Serikat (AS) dalam proyek energi nuklir. Tawaran ini sangat langka dan dinilai positif banyak pihak.

Setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengumumkan Iran siap berdagang dengan AS dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Amerika dalam mengembangkan reaktor atom, dua mantan duta besar Iran menekankan kesediaan Teheran menciptakan kemitraan semacam itu.

Ali Akbar Faramarzi, mantan duta besar Iran untuk Rumania, Hongaria, dan Siprus, menggambarkan pernyataan Abbas Araghchi sebagai pesan yang diperhitungkan dan langkah positif menuju membangun kepercayaan dan kerja sama dengan AS.

“Kerja sama di bidang nuklir adalah proposal yang cerdas, masuk akal, dan dipikirkan dengan matang,” ungkap harian Ham-Mihan mengutip Faramarzi.

Faramarzi menjelaskan, “Jika pihak Amerika juga bergabung dalam upaya semacam ini, kedua belah pihak secara bertahap dapat membangun kepercayaan.”

Abdolreza Farajirad, mantan duta besar Iran untuk Norwegia, juga menekankan krisis ekonomi negara itu yang disebabkan sanksi AS dan menggarisbawahi perlunya kerja sama.

“Jika negara seperti AS, China, Rusia, atau Norwegia ingin berinvestasi di sektor minyak dan gas kita, mengapa kita tidak siap? Presiden, menteri luar negeri, dan juru bicara kementerian luar negeri semuanya mengatakan kita siap bekerja sama dengan AS seperti yang kita lakukan dengan negara lain,” ujar dia.

Pada bulan April, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir atas semua kebijakan dalam dan luar negeri, telah menyetujui kerja sama ekonomi dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, rekaman audio yang bocor mengungkap kembali pembantaian tahanan politik tahun 1988.

Rekaman audio yang bocor tentang eksekusi tahanan politik Iran tahun 1988 sekali lagi menarik perhatian publik terhadap pembantaian tersebut, karena keluarga korban meminta otoritas internasional menyelidiki kasus tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *