Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Inilah Sosok di Balik Ide Gila Donald Trump Mengambil Alih Gaza



loading…

Steve Witkoff, raja real estate Amerika Serikat yang menjadi sosok di balik rencana Presiden Donald Trump mengambil alih Jalur Gaza. Foto/Screengrab video Al Jazeera

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah blakblakan mengungkapkan “ide gila”-nya tentang mengambil alih Jalur Gaza dengan memindahkan penduduknya ke negara lain. Ada sosok pebisnis di balik rencana pemimpin Amerika tersebut.

Menurut AFP, Senin (10/2/2025), sosok tersebut adalah Steve Witkoff. Dia adalah Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah. Dia tidak memiliki pengalaman dalam kebijakan luar negeri, tetapi memiliki reputasi sebagai negosiator berbakat yang tidak takut untuk mengungkapkan pendapatnya.

Sebagai teman dekat Presiden Trump, Witkoff, seorang raja real estate berusia 67 tahun, dianggap memainkan peran kunci dalam merundingkan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan kelompok Hamas.

Gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari, menjelang pelantikan Trump untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih.

Minggu ini, Witkoff menjadi sorotan, membela usulan mengejutkan Trump bahwa dia ingin mengambil alih Jalur Gaza dan memindahkan 2 juta penduduk Palestina ke negara lain.

“Ketika presiden berbicara tentang membersihkannya, dia berbicara tentang membuatnya layak huni, dan ini adalah rencana jangka panjang,” kata Witkoff kepada wartawan di Gedung Putih tepat sebelum konferensi pers bersama oleh Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung pekan lalu.

“Dan orang ini tahu tentang real estate,” kata Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, yang muncul bersama utusan khusus tersebut, sambil tersenyum.

Berbicara kemudian pada hari itu di Fox News, Witkoff terus memaparkan pembenaran pemerintah Trump atas gagasan relokasi besar-besaran warga Palestina dari Gaza—bahkan ketika gagasan itu menuai kecaman di wilayah tersebut, dengan beberapa orang menyebutnya sama saja dengan pembersihan etnis.

“Kehidupan yang lebih baik tidak mesti terikat pada ruang fisik tempat Anda berada saat ini,” katanya, seolah-olah mengabaikan kompleksitas konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *