Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Inggris dan Prancis Siap Pimpin Koalisi untuk Kerahkan Tentara ke Ukraina



loading…

PM Inggris Keir Starmer berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela-sela pertemuan puncak darurat di London. Inggris dan Prancis siap pimpin koalisi untuk kerahkan tentara ke Ukraina. Foto/Sky News

LONDON – Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer telah mengumumkan bahwa London dan Paris siap memimpin “koalisi yang bersedia” untuk memberikan dukungan militer kepada Ukraina.

Dukungan tersebut termasuk pengerahan tentara dan pesawat militer, yang bertujuan untuk mengamankan posisi Kyiv setelah kesepakatan damai dengan Moskow tercapai.

Selama pertemuan puncak darurat di London pada hari Minggu, setelah kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Washington yang berakhir dengan kekacuan, Starmer menekankan perlunya Uni Eropa dan sponsor lainnya untuk maju dan mengambil peran utama dalam mendukung Kyiv.

Meskipun mengakui bahwa beberapa negara tidak banyak berkontribusi, dia menegaskan bahwa mereka yang bersedia harus bertindak dengan segera.

“Tidak semua negara akan merasa mampu berkontribusi, tetapi itu tidak berarti kita tinggal diam,” katanya.

“Sebaliknya, mereka yang bersedia akan mengintensifkan perencanaan sekarang dengan urgensi yang nyata. Inggris siap mendukung ini dengan mengerahkan pasukan di darat dan pesawat di udara, bersama dengan negara lain,” imbuh Starmer, yang dilansir Russia Today, Senin (3/3/2025).

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa pasukan Eropa hanya akan dikerahkan setelah situasi di darat aman bagi mereka.

Dia mengusulkan gencatan senjata sementara di udara, di laut, dan di infrastruktur energi selama sebulan—sebuah gagasan yang sebelumnya dikecam Moskow sebagai taktik Barat untuk mempersenjatai kembali dan memperkuat Kyiv.

“Tidak akan ada pasukan Eropa di tanah Ukraina dalam beberapa minggu mendatang,” kata Macron dalam sebuah wawancara dengan Le Figaro.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *