Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ikuti Langkah AS, Prancis Pertimbangkan Ukraina Gunakan Rudal Jarak Jauh



loading…

Prancis mempertimbangkan akan izinkan Ukraina menggunakan misilnya menyerang Rusia. Foto/X/@olivyelekur

PARISPrancis mengatakan bahwa pihaknya dapat “mempertimbangkan” untuk mengizinkan Ukraina menyerang target Rusia dengan rudal setelah Presiden AS Joe Biden yang akan lengser pada mengizinkan Kyiv untuk menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) jarak jauh Amerika untuk “serangan terbatas” di wilayah Rusia.

Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot mengingat bahwa Presiden Emmanuel Macron membuat pernyataan serupa pada bulan Mei mengenai rudal Prancis.

“Kami secara terbuka mengatakan bahwa ini adalah opsi yang akan kami pertimbangkan jika memungkinkan untuk menyerang target dari tempat Rusia saat ini menyerang wilayah Ukraina,” kata Barrot kepada wartawan sebelum menghadiri pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa di Brussels, dilansir Anadolu.

Langkah AS tersebut mengikuti permohonan berulang kali dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan mengklaim bahwa Korea Utara membantu Rusia dalam upaya perangnya.

Presiden terpilih AS Donald Trump, yang akan menjabat pada bulan Januari, telah lama mengkritik skala bantuan AS untuk Ukraina dan telah berjanji untuk mengakhiri perang yang dimulai pada tahun 2022.

Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan para menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas dampak pemilihan presiden AS karena Eropa “menghadapi lanskap politik yang sama sekali berbeda.”

“Orang Eropa harus siap bertindak tanpa menunggu untuk bereaksi terhadap keputusan AS,” katanya setelah munculnya kekhawatiran di seluruh ibu kota Eropa tentang masa depan hubungan transatlantik setelah pemilihan Trump.

Ia juga mengomentari keputusan AS untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal Amerika di wilayah Rusia. “Anda tahu posisi saya. Saya telah mengatakan berulang kali bahwa Ukraina harus dapat menggunakan senjata yang kami berikan kepada mereka, agar tidak hanya dapat menghentikan anak panah tetapi juga dapat mengenai para pemanah,” katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin “tampaknya tidak bersedia berunding,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, yang menyerukan Eropa untuk lebih bersatu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *