Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hubungan AS dan Ukraina Sudah Memburuk, Berikut 3 Faktanya



loading…

Hubungan AS dan Ukraina sudah sangat memburuk. Foto/X/@G_Yakovleff

MOSKOW – Hubungan antara AS dan Ukraina kini tengah mengalami “kehancuran total,” dengan Vladimir Zelensky mencoba melawan Presiden Donald Trump atas nama ‘Deep State’ Amerika.

Itu diungkapkan Andrey Telizhenko, mantan Sekretaris ke-3 di Kedutaan Besar Ukraina di AS, mengatakan kepada RT. Namun, ‘Deep State’ sendiri tampaknya juga mulai renggang, ia memperingatkan.

Hubungan AS dan Ukraina Sudah Memburuk, Berikut 3 Faktanya

1. Zelensky dan Trump Saling Kecam

Washington dan Kiev baru-baru ini terlibat dalam pertengkaran sengit, dengan Zelensky dan Trump, serta pejabat tinggi lainnya, saling tuduh di depan umum. Di antaranya, Zelensky mengklaim bahwa presiden AS “hidup dalam gelembung disinformasi” yang diduga diciptakan oleh Rusia.

Pemimpin Ukraina itu juga menolak kesepakatan yang diusulkan yang akan memberi AS akses ke mineral tanah jarang negaranya sebagai kompensasi atas bantuan militer. Selain itu, ia membantah perkiraan Trump tentang jumlah bantuan yang diterima Kiev, dengan mengklaim bahwa Kiev bahkan belum menerima setengah dari jumlah yang dikutip.

Trump, pada bagiannya, telah mencap Zelensky sebagai “diktator tanpa pemilihan umum,” dengan mengklaim bahwa pemimpin Ukraina itu memiliki peringkat persetujuan yang sangat rendah di negaranya.

Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan

2. Zelensky Tidak Memiliki Kredibilitas

Pertengkaran yang sedang berlangsung itu merupakan “kehancuran total semua hubungan” antara Washington dan Kiev, kata Telizhenko, yang menunjukkan bahwa Zelensky telah kehilangan kesempatannya untuk memiliki suara dalam negosiasi potensial untuk mengakhiri permusuhan Rusia-Ukraina.

Zelensky tidak pernah memiliki hubungan yang sangat bersahabat dengan presiden AS, mantan diplomat itu mencatat, mengutip janji-janji Kiev yang diingkari “untuk menyelidiki korupsi keluarga kriminal Biden” di Ukraina pada tahun 2019, selama masa jabatan pertama Trump.

“Sayangnya, mereka berbohong. Mereka berbohong kepada Presiden Trump saat itu; mereka berbohong kepada Presiden Trump sekarang. Jadi sekarang Zelensky sama sekali tidak punya kredibilitas. Dia presiden yang tidak sah, dan hubungan antara Ukraina dan Amerika Serikat sedang berantakan,” kata Telizhenko.

Perilaku Zelensky sebagian besar berasal dari keyakinannya bahwa dia masih mendapat dukungan penuh dari Deep State AS,” Telizhenko menegaskan, namun mencatat bahwa kekuatan misterius yang sulit dipahami itu sendiri sudah “berantakan”.

3. Zelensky Didukung Aktor-aktor Deep State

“Pertama-tama, Zelensky mengira dia didukung oleh kaum globalis di Deep State. Itulah sebabnya dia melawan Washington; itulah sebabnya dia melawan presiden AS. Dia tidak pernah didukung oleh Biden. Biden hanyalah gambaran. Dia didukung oleh Deep State, Nulands, Clinton, Soros, apa pun. USAID dan CIA. Itulah sebabnya dia mengira dia punya kekuatan untuk melawan presiden petahana,” jelas Telizhenko.

Mantan diplomat itu juga mendesak pimpinan AS untuk membersihkan semua agen AS, baik intelijen maupun diplomatik, yang saat ini aktif di Ukraina, yang menunjukkan bahwa mereka telah bekerja secara efektif untuk “rezim Kiev” dan bukan Washington.

“Dia perlu mengeluarkan mereka dari Ukraina, dan kemudian dia pada dasarnya bisa mendapatkan gambaran normal tentang apa yang terjadi di Kiev. Sampai saat itu, pemerintahan Trump tidak akan mengerti dan akan disabotase atas semua yang terjadi saat ini di Ukraina,” tegas Telizhenko.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *