Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Houthi Beri Israel Waktu 4 Hari untuk Izinkan Bantuan Gaza atau Hadapi Operasi Laut Merah



loading…

Pemimpin kelompok Ansar Allah atau Houthi, Abdul-Malik al-Houthi. Foto/wikimedia commons

SANAA – Pemimpin kelompok Ansar Allah atau Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, memperingatkan mereka memberi pendudukan Israel waktu empat hari untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

Jika ini tidak terjadi, kelompoknya akan melanjutkan operasi angkatan lautnya di Laut Merah terhadap target-target Israel.

Dalam pidato yang disiarkan saluran Al-Masirah milik kelompok tersebut, al-Houthi menyatakan, “Kami umumkan ke seluruh dunia bahwa kami akan memberikan masa tenggang empat hari. Ini adalah masa tenggang bagi para mediator dalam upaya mereka.”

Dia menambahkan, “Jika musuh Israel terus, setelah empat hari pertama, mencegah masuknya bantuan ke Jalur Gaza dan terus menutup sepenuhnya penyeberangan serta mencegah masuknya makanan dan obat-obatan ke Gaza, kami akan melanjutkan operasi angkatan laut kami terhadap musuh Israel, dan kami akan menghadapi pengepungan dengan pengepungan.”

Al-Houthi menekankan “musuh Israel telah menghindari kewajibannya terkait berkas kemanusiaan” dan menyoroti Hamas telah menunjukkan komitmen memenuhi tanggung jawabnya berdasarkan perjanjian tersebut.

Hal ini terjadi di tengah terhentinya negosiasi mengenai tahap selanjutnya dari perjanjian gencatan senjata, yang telah mengakhiri perang 15 bulan yang menghancurkan di Gaza.

Israel mengumumkan keputusannya mencegah bantuan memasuki Gaza pada tanggal 2 Maret, hari yang sama dengan berakhirnya tahap pertama perjanjian gencatan senjata yang telah berlangsung selama 42 hari.

Gerakan Perlawanan Palestina Hamas memuji keputusan Houthi memberi Israel masa tenggang empat hari sebelum melanjutkan operasi maritim jika bantuan terus diblokir untuk memasuki Gaza, menurut Al-Jazeera.

Hamas mengutuk keputusan Israel, menyebutnya sebagai pelanggaran lain terhadap perjanjian gencatan senjata.

Tindakan tersebut dikritik secara luas karena memperburuk situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *