Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hongaria Mundur dari ICC saat Kunjungan Buronan Penjahat Perang Netanyahu



loading…

Perdana Menteri Hongaria sayap kanan Viktor Orban. Foto/anadolu

BUDAPEST – Pemerintah Hongaria memutuskan menarik diri dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), hari ini, tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di negara itu untuk kunjungan kenegaraan.

Netanyahu merupakan buronan berdasarkan surat perintah penangkapan ICC.

Perdana Menteri Hongaria sayap kanan Viktor Orban mengundang Netanyahu ke Budapest pada bulan November, sehari setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapannya atas tuduhan kejahatan perang di Gaza.

Israel telah membunuh lebih dari 50.400 warga Palestina sejak Oktober 2023 di Gaza.

Sebagai anggota pendiri ICC, Hongaria berkewajiban menangkap dan menyerahkan siapa pun yang tunduk pada surat perintah dari pengadilan tersebut, tetapi Orban menegaskan Hongaria tidak akan menghormati putusan yang disebutnya, “Kurang ajar, sinis, dan sama sekali tidak dapat diterima.”

Hongaria menandatangani dokumen pendirian ICC pada tahun 1999 dan meratifikasinya pada tahun 2001, tetapi undang-undang tersebut belum diumumkan.

Gergely Gulyas, kepala staf Orban, mengatakan pada November bahwa meskipun Hongaria meratifikasi Statuta Roma ICC, Statuta itu “tidak pernah dijadikan bagian dari hukum Hongaria”, yang berarti tidak ada tindakan pengadilan yang dapat dilakukan di Hongaria.

Gulyas mengatakan kepada kantor berita negara MTI hari ini bahwa pemerintah akan meluncurkan proses penarikan diri di kemudian hari.

Orban telah mengemukakan prospek keluarnya Hongaria dari ICC setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada jaksa ICC Karim Khan pada Februari.

“Sudah waktunya bagi Hongaria untuk meninjau apa yang kami lakukan dalam organisasi internasional yang berada di bawah sanksi AS,” ujar Orban di X pada Februari.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *