Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hamas Tuduh Netanyahu Mengulur-ulur Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap Kedua



loading…

Pejuang Hamas berjaga saat acara pembebasan sandera di Gaza. Foto/anadolu

GAZA – Kelompok Palestina itu mengatakan pembicaraan dengan Israel mengenai kesepakatan gencatan senjata tahap kedua di Gaza belum dimulai.

Juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou juga menuduh, “Perdana Menteri (PM) Israel Netanyahu sengaja mengulur-ulur pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata tahap kedua.”

Al-Qanou menekankan gerakan itu masih menunggu Israel melaksanakan semua ketentuan “protokol kemanusiaan” yang terkait dengan gencatan senjata sambil menegaskan kembali kesiapan kelompok itu untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian itu dalam semua tahapannya.

Israel dituduh mengulur-ulur masuknya sebagian besar tempat penampungan sementara seperti rumah mobil dan tenda serta alat berat ke Gaza, yang merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata tahap pertama yang disepakatinya dengan Hamas.

Pernyataan Hamas dikeluarkan tadi malam, sebelum militer Israel mengklaim salah satu dari empat jenazah warga Israel yang dipulangkan dari Gaza pada hari Kamis (20/2/2025) bukanlah tawanan.

Hamas belum menanggapi klaim militer Israel itu.

Dalam pernyataannya sebelumnya, Abdul Latif al-Qanou menuduh, “Israel menggunakan senjata yang dilarang secara internasional terhadap warga sipil Palestina.”

Dia juga mengkritik pemerintah Israel karena “menuntut pelucutan senjata perlawanan Palestina yang sah.”

Al-Qanou menyerukan pembentukan “komite internasional untuk menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan Israel di Gaza.”

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *