Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hamas Siap Serahkan Tawanan Israel dan 4 Jasad yang Ditahan di Gaza



loading…

Keluarga dan teman-teman sandera menyaksikan siaran televisi pembebasan sandera di apartemen di Tel Aviv, Israel, 22 Februari 2025. Foto/Tomer Neuberg/JINI/Xinhua

GAZA – Kelompok Palestina Hamas siap membebaskan tawanan Israel-Amerika Edan Alexander dan menyerahkan jenazah empat warga negara ganda lainnya.

Langkah ini diambil setelah mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan Israel.

Hamas mengatakan pada hari Jumat (14/3/2025) bahwa delegasinya menerima usulan dari para mediator pada hari Kamis untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata, dan balasan kelompok tersebut “termasuk persetujuannya untuk membebaskan tentara Israel Edan Alexander, yang memegang kewarganegaraan Amerika, bersama dengan jenazah empat orang lainnya yang memegang kewarganegaraan ganda.”

Sebelumnya, pejabat Hamas Husam Badran mengatakan kelompok tersebut “bertekad melaksanakan perjanjian gencatan senjata dalam berbagai tahapannya, dan penyimpangan pendudukan dari apa yang disepakati akan membawa kita kembali ke titik nol.”

Menyusul pernyataan kelompok Palestina tersebut, Israel menuduh Hamas terlibat dalam “perang psikologis”.

“Meskipun Israel menerima kerangka kerja Witkoff, Hamas tetap teguh dalam penolakannya dan tidak bergeming sedikit pun,” ujar kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, merujuk pada utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff, dan menuduh Hamas menggunakan “manipulasi dan perang psikologis.”

Pada hari Selasa, seorang pejabat senior Hamas mengumumkan putaran baru perundingan tidak langsung melalui mediator telah dimulai di ibu kota Qatar, Doha.

Israel juga telah mengirim tim negosiator. Tahap pertama gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza berakhir pada tanggal 1 Maret, tanpa kesepakatan mengenai tahap selanjutnya.

Selama enam pekan tahap awal gencatan senjata, Hamas membebaskan 33 tawanan, termasuk delapan yang telah meninggal, sebagai ganti sekitar 1.800 tahanan Palestina, banyak yang ditahan di penjara Israel tanpa dakwaan.

Setelah perjanjian gencatan senjata berakhir tanpa kesepakatan baru, Israel dengan cepat menerapkan blokade total di wilayah Palestina yang terkepung, yang menyebabkan 2,3 juta orang berada di ambang kelaparan massal.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *