Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hamas Siap Bebaskan Semua Tawanan di Gaza jika Israel Setuju Akhiri Perang



loading…

Pejuang Hamas terlihat di Gaza. Foto/anadolu

GAZA – Kepala biro politik Hamas, Khalil al-Hayya, mengatakan semua tawanan yang tersisa akan dibebaskan dari Gaza jika Israel mengakhiri perangnya di daerah kantong itu.

Dia menjelaskan, “Hamas siap untuk negosiasi paket komprehensif, termasuk pembebasan semua tawanan Israel dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang disepakati, penarikan penuh tentara pendudukan dari Jalur Gaza, memulai rekonstruksi, dan pencabutan pengepungan.”

“Pimpinan Hamas dan faksi-faksi perlawanan ingin menghentikan agresi biadab dan perang genosida,” tegas dia.

Dia mencatat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu-lah yang mengingkari perjanjian gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari dan berlangsung selama enam pekan.

Kesepakatan itu dimaksudkan memiliki tiga fase, tetapi ketika tiba saatnya bagi Israel untuk menarik diri sepenuhnya dari Gaza pada fase kedua, Israel kembali memberlakukan pengepungan total terhadap semua barang, makanan, dan bantuan yang masuk ke Jalur Gaza.

Pada tanggal 15 Maret, Netanyahu telah memulai kembali perang skala penuh di Gaza.

Sejauh ini, lebih dari 51.000 warga Palestina telah tewas selama satu setengah tahun terakhir, menurut pejabat kesehatan setempat.

Hayya mengatakan, “Mediator Mesir dan Qatar kembali berkomunikasi dengan kami untuk menemukan jalan keluar dari krisis yang diciptakan Netanyahu dan pemerintahannya, dan kami menyetujui usulan mereka pada akhir Ramadan, meskipun kami yakin Netanyahu bersikeras melanjutkan perang dan agresi untuk melindungi masa depan politiknya.”

Bulan suci berakhir pada tanggal 30 Maret, setelah itu Israel mengajukan usulan balasan yang menurut Hayya mengandung “syarat yang mustahil”, menuntut Hamas melucuti senjatanya.

“Ini adalah hak alami rakyat kami, untuk melawan pendudukan,” papar dia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *