Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Hamas Siap Bebaskan 10 Sandera tapi Tuntut Gencatan Senjata Permanen, AS dan Israel Menolak



loading…

Hamas siap bebaskan 10 sandera tapi tuntut gencatan senjata permanen di Gaza. AS dan Israel menolak. Foto/UNRWA

GAZA Hamas telah merespons positif usulan gencatan senjata Gaza yang diajukan Amerika Serikat (AS), tapi menuntut gencatan senjata permanen, bukan 60 hari. Amerika dan Israel menolak tuntutan tersebut sebagai “sama sekali tidak dapat diterima”.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyuarakan penilaian utusan AS Steve Witkoff bahwa tuntutan Hamas tersebut tidak dapat diterima, menuduh kelompok perlawanan Palestina itu berpegang teguh pada penolakan usulan Washington.

Israel sebelumnya memperingatkan Hamas untuk menerima kesepakatan yang diusulkan AS dan membebaskan para sandera yang ditahan di Gaza atau dilenyapkan.

Baca Juga: Menhan Zionis: Kami Akan Membangun Negara Yahudi Israel di Tepi Barat

Dalam sebuah pernyataan kemarin, Hamas mengatakan telah menyerahkan tanggapannya kepada pihak-pihak yang menengahi.

“Sebagai bagian dari perjanjian ini, 10 tahanan hidup dari pendudukan yang ditahan oleh kelompok perlawanan akan dibebaskan, selain pemulangan 18 jenazah [sandera], sebagai ganti [pembebasan] sejumlah tahanan Palestina yang disepakati,” imbuh pernyataan Hamas.

Seorang sumber di biro politik Hamas mengatakan bahwa kelompok tersebut telah menawarkan tanggapan positif kepada Witkoff, tetapi dengan penekanan pada jaminan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

“Tanggapan Hamas sama sekali tidak dapat diterima dan hanya membawa kita mundur,” kata Witkoff, mendesak kelompok tersebut untuk menerima usulan kerangka kerja yang diajukan Washington.

“Itulah satu-satunya cara kita dapat menutup kesepakatan gencatan senjata 60 hari dalam beberapa hari mendatang, di mana setengah dari sandera yang masih hidup dan setengah dari mereka yang meninggal akan pulang ke keluarga mereka dan di mana kita dapat melakukan negosiasi substantif dengan itikad baik untuk mencoba mencapai gencatan senjata permanen,” imbuh dia dalam sebuah posting di X, yang dikutip AFP (1/6/2025).

Hamas Nilai Adanya Bias Negosiasi

Seorang anggota biro politik Hamas, Bassem Naim, kemudian mengatakan kepada AFP bahwa kelompok itu menanggapi secara positif dan bertanggung jawab terhadap usulan Witkoff.

Dia menuduh ada “bias total” dalam proses negosiasi yang menguntungkan Israel, menuduhnya tidak setuju dengan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya dengan utusan AS.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *