Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Gila Jika AS Beri Ukraina Senjata Nuklir!



loading…

Rusia anggap ide Amerika Serikat memberi Ukraina senjata nuklir adalah kegilaan. Foto/azernews

MOSKOW – Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Rabu bahwa sebuah ide yang sedang dilontarkan di Barat bahwa Amerika Serikat (AS) harus memberikan senjata nuklir kepada Ukraina adalah “gila”.

Menurut kementerian tersebut, mencegah skenario semacam itu adalah salah satu alasan mengapa pasukan Rusia masuk ke Ukraina.

The New York Times melaporkan pekan lalu bahwa beberapa pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya telah menyarankan Presiden AS Joe Biden untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebelum dia meninggalkan jabatannya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa demi kepentingan semua pemerintah yang bertanggung jawab, mereka harus memastikan bahwa skenario seperti itu, yang disebutnya “bunuh diri”, tidak terjadi.

“Kami menganggap ini sebagai kegilaan,” kata Zakharova kepada wartawan ketika ditanya tentang masalah tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/11/2024).

“Ini adalah kegilaan mutlak yang dipaksakan kepada sebagian tertentu dari lembaga politik di Ukraina oleh orang Barat,” katanya lagi.

Dia menuduh Kyiv menggunakan masalah tersebut, yang dia gambarkan sebagai propaganda, untuk mencoba memeras lebih banyak bantuan dari Barat.

“Tindakan yang tidak bertanggung jawab oleh Ukraina dan para pendukung Baratnya dapat membawa dunia ke ambang bencana,” lanjut Zakharova.

Kremlin mengatakan pada Selasa bahwa diskusi di Barat tentang mempersenjatai Ukraina dengan senjata nuklir adalah benar-benar tidak bertanggung jawab, sementara pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev telah memperingatkan bahwa Moskow dapat menganggap transfer semacam itu sama saja dengan serangan terhadap Rusia, yang menyediakan dasar untuk respons nuklir.

Ukraina mewarisi senjata nuklir dari Uni Soviet setelah keruntuhannya pada tahun 1991, tetapi menyerahkannya berdasarkan perjanjian tahun 1994, yang dikenal sebagai Memorandum Budapest. Dalam perjanjian itu, Ukraina mendapat imbalan berupa jaminan keamanan dari Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali mengeluh bahwa langkah penyerahan senjata nuklir warisan Soviet itu telah membuat negaranya tidak aman, yang merupakan salah satu alasan mengapa dia berpendapat bahwa Ukraina harus diterima sebagai anggota NATO, gagasan yang ditentang keras Moskow.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *