Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas



loading…

Gempa Myanmar terjadi saat Salat Jumat, 50 masjid rusak. Foto/Xinhua

YANGON – Umat Muslim di Myanmar melaporkan bahwa gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar terjadi saat mereka berkumpul di masjid untuk salat pada tanggal 28 Maret, yang mengakibatkan kematian dan cedera. Sekitar 50 masjid mengalami kerusakan.

Gempa bumi, yang tercatat berkekuatan 7,7 SR, terutama mempengaruhi wilayah Mandalay.

Melansir The Indian Awaaz, Seorang penduduk dari Mandalay mengatakan, “Saat kami sedang salat, getaran pertama dimulai; beberapa dari kami berlari, sementara yang lain hanya menonton. Atap masjid runtuh, menewaskan tiga orang tepat di depan kami.”

Hari ini, yang bertepatan dengan hari Jumat dan juga Alweda, hari terakhir Ramadan, terjadi peningkatan jumlah jamaah di masjid.

Menurut laporan setempat, masjid di Sagaing dan Mandalay mengalami kerusakan paling parah, dengan Mandalay mengalami dampak terburuk.

Maung La Na, yang juga dikenal sebagai Soe Nay Oo dari Jaringan Hak Asasi Manusia Burma mengatakan, “Anak-anak muda yang terlibat dalam kegiatan amal di Sagaing termasuk di antara mereka yang kehilangan nyawa. Korban masih dalam pendataan karena gempa susulan terus mempersulit upaya penyelamatan.”

Investigasi awal oleh Mizzima menunjukkan bahwa lebih dari 50 masjid terdampak, dengan hampir 100 korban jiwa, meskipun jumlah ini belum dikonfirmasi secara resmi.

Baca Juga: Perang Houti Berkobar di Bulan Suci

Saksi mata menggambarkan momen-momen mengerikan saat masjid runtuh saat beribadah. Seorang warga Mandalay mengatakan, “Sekitar 10 orang tewas di sebuah masjid yang terletak di antara jalan ke-75, ke-34, dan ke-35 ketika masjid runtuh tak lama setelah kami mengumandangkan adzan.”

Di Sagaing, kelima masjid runtuh, dengan empat hancur total. Waktu kejadian sangat tragis karena bertepatan dengan sore suci ibadah selama bulan Ramadan, saat masyarakat berkumpul, termasuk banyak wanita dan anak-anak.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *