loading…
Gaza masih menjadi neraka yang mematikan bagi tentara Israel. Foto/AP
Komandan peleton berusia 21 tahun di Batalyon Infanteri 435 tewas dalam pertempuran sementara seorang kapten dan seorang perwira tempur terluka parah dalam insiden yang sama dan telah dievakuasi ke rumah sakit pada Rabu (3/7/2024).
Sebelumnya, militer Israel mengumumkan kematian dua tentara yang tewas dalam pertempuran di Gaza tengah pada Senin malam (1/7/2024), ketika jet tempur, helikopter serang, dan drone menyerang lebih dari 30 sasaran di Jalur Gaza untuk mendukung pasukan darat.
Baca Juga: Bekerja seperti Agen Rahasia, Warga Prancis Ditangkap
Melansir Times of Israel, para prajurit yang terbunuh diberi nama Sersan Utama Nadav Elchanan Knoller (30) dari Batalyon 121 Brigade Lapis Baja Cadangan ke-8, dan Mayor Eyal Avnion (25), wakil komandan kompi di Batalyon 121 Brigade Lapis Baja Cadangan ke-8..
Kematian mereka menjadikan jumlah korban Israel dalam serangan darat terhadap Hamas di Gaza dan dalam operasi militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza menjadi 322 orang.
Anggota cadangan lain dari Batalyon 121 terluka parah dalam insiden yang sama, yang masih diselidiki oleh Pasukan Pertahanan Israel.
Menurut perhitungan media Israel, kematian tersebut menjadikan jumlah total tentara yang tewas selama serangan darat Israel terhadap Hamas di Gaza menjadi 324 orang.
Perang di Gaza dimulai oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, di mana pejuang Palestina membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang. Israel menanggapinya dengan kampanye militer untuk menghancurkan kelompok teror yang berkuasa di Gaza bangkit dan membebaskan para sandera.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan hampir 38.000 orang di Jalur Gaza telah terbunuh atau diperkirakan tewas dalam pertempuran sejauh ini, meskipun jumlah korban tersebut tidak dapat diverifikasi dan tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang. Israel mengatakan mereka telah membunuh sekitar 15.000 pejuang dalam pertempuran dan sekitar 1.000 teroris di Israel selama serangan 7 Oktober.
(ahm)