Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Gaya Hidup Warga Auckland, Hidup Tidak Ngoyo tapi Banyak Duit



loading…

Gaya hidup warga Auckland sangat menarik karena hidup tidak ngoyo dan memiliki banyak uang. Foto/Gaib Maruto Sigit

AUCKLAND – Auckland – Istilah work – life balance atau ‘Keseimbangan’ kehidupan pribadi dengan pekerjaan, sepertinya benar-benar diterapkan warga negaraSelandia Baru di kota Auckland.

Mereka masuk pagi, petang sudah pulang. Bahkan bukan hanya itu pemahaman work – life balance diartikan sangat luas, selain kerja fleksibel juga kemampuan memilah urusan pekerjaan dan kehudupan pribadi serta kesenangan hidup. Dengan kata lain Hidup Asik tetap Produktif.

Meski tergolong kota modern dengan fasilitas canggih dihiasi gedung-gedung megah, dan pendapatan perkapita $54,018. Namun sangat jarang kita temui pekerja atau warga yang berlari-lari menuju kantor, desak-desakan naik bus atau train dan berjalan cepat menyebrang menuju gedung tertentu.

Pagi hari di kota Auckland, cukup tenang. Kantor-kantor, Kedai, Kafe, Pusat Belanja buka sekitar pukul 09.00 – 10.00. Bank di Auckland buka pukul 09.30 sedangkan kedai, kafe, toko-toko biasanya buka pukul 10.00. Di malam hari Auckland seperti kota tanpa penghuni, sepi karena gedung perkantoran, toko, kafe tutup antara pukul 15.00 sampai 17.00. Hanya beberapa resto yang buka hingga pukul 22.00 malam dan supermarket.

Informasi yang kami terima dari Fandi (40), salah seorang pekerja warga negara Indonesia di Auckland. Waktu jam kerja yang sebentar di Kota Auckland sesuai himbauan pemerintah setempat agar warganya lebih banyak waktu di rumah bersama keluarga.

“Soal keseimbangan hidup menjadi prioritas warga Auckland. Mereka tidak ngoyo tapi disiplin, semua pekerjaan atau tatap muka dengan perjanjian dan ditentukan waktu-waktu tertentu. Mereka kerja secukupnya tapi all done. Jangan heran kalau di jam kerja justru kafe-kafe penuh dan pas hari libur banyak yang tutup di Kawasan CBD,” ujarnya.

Auckland memang masuk sebagai salah satu kota dengan harga-harga termahal di dunia. Untuk makan siang paling murah sejenis kebab, bryani, kentang ayam saja kita bisa menghabiskan biaya NZ$15-20 atau setara 150 ribu rupiah. Beberapa barang lain juga relatif mahal. Namun hal itu tidak masalah buat warga Auckland karena rata-rata gaji mereka sangat tinggi.

Sebagai gambaran, sarjana fresh graduate rata-rata digaji sebesar NZ$61.000 atau setara 555 juta per tahun. Jumlah ini tergantung dengan profesi yang dijalani. Untuk bidang IT bisa bergaji 900 juta per tahun.

Rata-rata gaji ini pun disesuaikan dengan pengalaman kerja. Semakin pengalaman semakin besar gaji yang didapat. Akuntan juga menjadi salah satu pekerjaan dengan harga fantastis, gajinya antara NZ$65.00-120.000 per tahun. Bahkan seorang manajer menengah bergaji antara NZ$85.000-150.000 per tahun. Asik kan?



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *