Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Erdogan Peringatkan NATO soal Doktrin Nuklir Rusia untuk Membela Diri



loading…

Peluncur ICBM otonom Yars milik pasukan rudal strategis Rusia, dengan pengawal lapis baja. Foto/Sputnik/Ramil Sitdikov

ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Barat harus memperhatikan doktrin nuklir Rusia yang diperbarui, yang mencerminkan hak dan kemampuan Moskow untuk mempertahankan diri dari ancaman.

Moskow mengungkap usulan perubahan pada pencegah strategisnya pada bulan September, sementara Ukraina masih menuntut izin menggunakan senjata Barat untuk serangan jarak jauh ke wilayah Rusia.

Doktrin baru tersebut secara resmi diadopsi Rusia pada hari Selasa (19/11/2024), beberapa jam setelah rudal Ukraina yang dipasok Amerika Serikat (AS) digunakan untuk menargetkan Wilayah Bryansk.

“Saya pikir pernyataan Rusia ini, terutama, merupakan tindakan yang diambil sebagai tanggapan atas sikap yang diambil terhadapnya, terkait penggunaan senjata konvensional,” ungkap Erdogan pada hari Selasa dalam konferensi pers setelah pertemuan puncak G20 di Rio de Janeiro, Brasil.

“Saya pikir masalah ini harus dipertimbangkan oleh pejabat NATO. Rusia memiliki hak dan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri dan mengambil tindakan untuk pertahanannya. Dan Rusia terpaksa mengambil tindakan ini,” ujar Erdogan.

Dia menjelaskan, “Negara-negara NATO memiliki hak yang sama untuk membela diri, tetapi perlu diingat tidak ada keuntungan dari perang yang melibatkan senjata nuklir.”

Beberapa media AS melaporkan selama akhir pekan bahwa Presiden AS Joe Biden telah mencabut pembatasan penggunaan rudal yang dipasok AS oleh Kiev.

Gedung Putih tidak mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pada hari Selasa bahwa laporan itu benar.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan Barat bahwa penggunaan rudal jarak jauh oleh Kiev akan mengubah karakter konflik Rusia-Ukraina dan menjadikan NATO sebagai peserta langsung dalam permusuhan tersebut.

AS dan sekutunya telah menyalurkan bantuan senilai hampir USD200 miliar ke Ukraina sejak 2022, sambil bersikeras hal ini tidak menjadikan mereka sebagai pihak dalam konflik tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *