loading…
Tentara Israel menjarah emas milik warga Palestina, Lebanon dan Suriah. Foto/Press TV
Harian Israel Ynet melaporkan bahwa unit tersebut telah menyita cukup banyak persenjataan untuk membentuk “pasukan kecil.”
“Kami tidak suka hanya mengambil rampasan, menyimpannya, dan merawatnya tanpa mendapat untung darinya,” aku Letnan Kolonel Sharon Kotler. “Saya selalu bertanya berapa nilai rampasan ini.”
Tentara dari unit penjarahan mencuri “gunungan uang tunai” di wilayah musuh. Dalam satu kasus, unit tersebut menyita NIS 4 juta (sekitar $1 juta) dari rumah pribadi seorang komandan brigade Hamas.
Unit tersebut terdiri dari sekitar 500 orang, yang sebagian besar bertugas di bawah pusat pasokan militer Israel di Divisi Teknologi dan Logistik (ATL). Secara total, 2.400 tentara membantu dalam operasi penjarahan.
“Tentara Israel menjarah uang senilai hampir USD25 juta dan artefak emas dari warga Palestina di seluruh Jalur Gaza sejak pecahnya perang,” menurut Kantor Media Gaza.
Unit tersebut juga telah menyelenggarakan puluhan operasi rahasia di Lebanon selatan untuk menemukan dan menyita persediaan senjata dan amunisi milik pasukan elit Hizbullah Radwan.
Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan
Mereka juga menggunakan operasi penjarahan ini untuk membiasakan diri dengan medan dan mempersiapkan operasi darat skala besar.
Militer Israel telah menyediakan unit tersebut dengan mesin ATM untuk menghitung “segunung uang tunai” yang disita selama operasi penjarahan, di samping timbangan untuk memperkirakan nilai emas batangan dan perhiasan yang diambil dari rumah-rumah warga Lebanon dan Gaza.