loading…
Miliarder Elon Musk heran tak seorang pun mencoba membunuh Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris. Sebaliknya, Donald Trump sudah dua kali jadi target upaya pembunuhan. Foto/AP Photo/Mark Schiefelbein
Sebaliknya, mantan presiden yang juga calon presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump, sudah dua kali menjadi target upaya pembunuhan.
Musk, miliarder bos Tesla dan Space-X, merupakan pendukung utama Trump.
“Dan tidak seorang pun yang mencoba membunuh Biden/Kamala,” tulis Musk di X yang diakhirinya dengan emoji wajah dengan alis terangkat sebagai ekspresi keheranan, pada Minggu.
Secret Service—badan yang melindungi presiden, mantan presiden, dan pejabat tinggi AS—pada Senin (16/9/2024) mengatakan bahwa mereka mengetahui unggahan Elon Musk di X yang merenungkan tentang tidak adanya upaya pembunuhan Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris (capres dari Partai Demokrat).
Musk mengunggah postingan tersebut setelah seorang pria yang berencana membunuh Trump dengan senapan AK-47 di lapangan golf miliknya di West Palm Beach, Floorida, ditangkap pada hari Minggu.
Posting tersebut membuat Musk dikritik pengguna X dari kubu sayap kiri dan sayap kanan, yang mengatakan bahwa mereka khawatir kata-kata Musk kepada hampir 200 juta pengikut dapat memicu kekerasan terhadap Biden dan Harris.
Musk menghapus postingan tersebut tetapi Secret Service memperhatikannya.
“Secret Service mengetahui postingan media sosial yang dibuat oleh Elon Musk dan sebagai praktik, kami tidak mengomentari hal-hal yang melibatkan intelijen perlindungan,” kata seorang juru bicara Secret Service kepada Reuters melalui email, Selasa (17/9/2024).