Eks Sandera Hamas Kembali ke Rumahnya dan 70% Desanya akan Dihancurkan Israel



loading…

Qaid Farhan Alkadi, 52 tahun, yang disandera Hamas di Jalur Gaza, minum kopi setelah tiba di desa Khirbet Karkur, dekat Rahat, Israel selatan, 28 Agustus 2024. Foto/AP/Mahmoud Illean

TEL AVIV – Seorang sandera Arab Badui Israel yang baru-baru ini dibebaskan dari Gaza telah kembali ke desanya di Khirbet Karkur dan mendapati 70% rumah-rumah di sana akan dihancurkan otoritas Israel.

Qaid Farhan Al-Qadi, 52 tahun, disambut di rumah sebagai pahlawan setelah 326 hari ditawan di Gaza.
Namun, kepulangan Al-Qadi dibayangi berita bahwa sebagian besar rumah di desanya terancam dihancurkan.

Meski keluarga Al-Qadi belum menerima pemberitahuan pembongkaran, sebagian besar tetangganya telah diberi tahu bahwa rumah mereka akan dihancurkan.

Seorang juru bicara Otoritas Pertanahan Israel dilaporkan Associated Press mengatakan, “mengingat situasi ini”, mereka tidak akan memberikan surat perintah pembongkaran kepada keluarga Al-Qadi. Namun, konsesi ini tidak berlaku bagi tetangganya, yang rumahnya masih terancam.

Pemerintah Israel mengklaim rumah-rumah tersebut dibangun tanpa izin di area “hutan lindung” yang tidak ditetapkan sebagai perumahan.

Situasi mereka semakin menyoroti perjuangan berkelanjutan yang dihadapi komunitas Badui di Israel, yang desa-desanya seringkali lebih tua dari negara Zionis itu sendiri, tetapi menghadapi pembongkaran secara berkala.

Awal pekan ini, Israel menghancurkan desa Badui Palestina di Al-Araqeeb untuk ke-229 kalinya.

Muhammad Abu Tailakh, kepala dewan lokal Khirbet Karkur, mengungkapkan emosi campur aduk tentang kepulangan Al-Qadi, dengan mengatakan, “Ini sangat menggembirakan, kami tidak tahu apakah dia akan kembali hidup-hidup atau tidak. Namun, kabar baiknya juga agak rumit, karena semua yang terjadi.”

Ironisnya, penyelamatan dan sambutan hangat Al-Qadi telah disajikan beberapa pihak sebagai bukti untuk menepis tuduhan apartheid di Israel.

Namun, pembongkaran yang direncanakan di desanya menceritakan kisah yang berbeda.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *