Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dulu Menangis saat Dibuang Malaysia, Kini Jadi Negara Kaya



loading…

Singapura dulunya bagian dari Federasi Malaysia, kemudian didepak Malaysia dan bangkit jadi negara kaya. Foto/Wikipedia

JAKARTA Singapura dulunya adalah bagian dari Federasi Malaysia. Malaysia kemudian mendepaknya karena dianggap membebani ekonomi, sebuah momen yang ditangisi pemimpin Singapura kala itu; Lee Kuan Yew.

Namun, siapa sangka Singapura wilayahnya kecil dan miskin sumber daya alam berubah menjadi negara kaya mengalahkan Malaysia yang mendepaknya—juga mengalahkan Indonesia yang jauh lebih kaya dalam kepemilikan sumber daya alam.

Sekadar diketahui, luas Singapura 728,6 kilometer persegi—sedikit lebih luas dari Jakarta yang luasnya 662 kilometer persegi.

Cerita Singapura Dibuang Malaysia

Singapura sebelumnya menjadi bagian dari Federasi Malaysia yang dibentuk pada 16 September 1963.

Bersama dengan Malaya, Sabah, dan Sarawak, Singapura bergabung dalam upaya membentuk negara yang lebih besar dan kuat setelah kemerdekaan dari Inggris.

Namun, hubungan Singapura dengan pemerintah pusat di Kuala Lumpur tidak berjalan mulus.

Ketegangan antara pemimpin Singapura kala itu; Lee Kuan Yew, dengan pemimpin Malaysia saat itu; Tunku Abdul Rahman, semakin memburuk.

Perbedaan pandangan politik, ekonomi, serta konflik rasial antara mayoritas etnis Melayu di Malaysia dan dominasi etnis Tionghoa di Singapura memperparah situasi.

Lee Kuan Yew menginginkan kebijakan “Malaysian Malaysia” yang menekankan kesetaraan semua ras, sementara pemerintah pusat Malaysia lebih menekankan hak-hak istimewa bagi kaum Melayu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *