Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Drone Israel Serang Kapal Bantuan Gaza di Perairan Internasional



loading…

Kapal bantuan untuk Gaza diserang drone Israel di perairan internasional. Foto/instagram

TEL AVIV – Pesawat nirawak Israel menyerang satu kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza saat berada di perairan internasional dekat Malta pada hari Jumat (2/5/2025).

Menurut Freedom Flotilla Coalition (FFC), yang mengorganisasi misi tersebut, serangan tersebut tampaknya sengaja menargetkan generator kapal, memicu kebakaran dan menyebabkan “kerusakan besar pada lambung kapal” yang membuat kapal dalam bahaya tenggelam.

FFC, koalisi aktivis nonkekerasan yang berkampanye untuk mengakhiri pengepungan Israel di Gaza, mengatakan mereka mengorganisasi orang-orang yang hilang di tengah pemblokiran media “untuk menghindari potensi sabotase”.

Kapal, yang berlayar sesaat sebelum serangan, membawa 30 orang dari 21 negara, termasuk “tokoh-tokoh terkemuka”.

Setelah serangan tersebut, kapal mengeluarkan sinyal marabahaya SOS.

Siprus Selatan mengirimkan satu kapal tetapi FFC mengatakan kapal tersebut “tidak menyediakan dukungan listrik penting yang dibutuhkan”.

“Awak kapal kehilangan pasokan listrik dan komunikasi dengan kapal terputus,” ungkap FFC.

Pemerintah Malta mengatakan pada Jumat pagi bahwa kapal tunda di dekatnya telah dikerahkan untuk membantu kapal dan mengonfirmasi semua orang di kapal itu “dipastikan selamat”.

“Duta besar Israel harus dipanggil dan dimintai pertanggungjawaban atas pelanggaran hukum internasional, termasuk blokade yang sedang berlangsung dan pemboman kapal sipil kami di perairan internasional,” ungkap pernyataan FFC.

Serangan Israel terjadi tepat dua bulan setelah Israel menghentikan semua bantuan kemanusiaan dan barang-barang komersial memasuki Gaza.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *