loading…
Diduga dikerjai Rusia, drone mata-mata RQ-4B Global Hawk AS mengalami masalah selama misi pengintaian di wilayah udara Estonia. Foto/US Air Force/Yasuo Osakabe
Kementerian Pertahanan Estonia mengatakan insiden itu terjadi selama penerbangan pada 29-30 Agustus. Kementerian itu menuduh gangguan sinyal atau jamming oleh Rusia sebagai penyebabnya.
Selama penerbangan pengintaian di wilayah udara Estonia, RQ-4B Global Hawk terbang tidak menentu dan mengalami kegagalan sinyal.
Menurut kementerian tersebut, gangguan sinyal Rusia memiliki konsekuensi yang lebih besar dalam hal penerbangan militer dan sipil di wilayah Baltik.
Sebelum terbang ke Laut Hitam, RQ-4B Global Hawk lepas landas dari pangkalannya di Fairford, Inggris.
Setelah aktivitas jalur penerbangannya yang kacau, pesawat nirawak tersebut berhasil mendarat di pangkalan Sigonella di Italia, menurut outlet spesialis militer Defense Mirror, yang dikutip Newsweek, Jumat (20/9/2024).
Selama misi pengintaian, RQ-4B Global Hawk mengirimkan kode-kode berisik termasuk 7400, yang menunjukkan bahwa kendali antara pesawat nirawak tersebut dan operator daratnya hilang.
Menurut laporan Defense Mirror, tujuan dari dugaan gangguan elektronik Moskow tersebut adalah untuk mengusir misi pengintaian RQ-4B Global Hawk dari perbatasan barat laut Rusia.
“Drone mata-mata itu tanpa lelah berputar-putar di sepanjang perbatasan Federasi Rusia dari wilayah Leningrad ke Pskov. Kemudian, tiba-tiba memberi sinyal bahwa ia telah kehilangan kontak dengan operator dan bermanuver secara kacau untuk sementara waktu,” imbuh laporan Baltic Sentinel.