loading…
Pangkalan Israel menjadi target serangan Hizbullah. Foto/EPA
Menurut pernyataan Hizbullah, beberapa sistem kendali visual di perbatasan Lebanon-Israel hancur, dan serangan rudal dilancarkan ke empat benteng tentara Israel. Di wilayah Sa’ar, rudal terarah menghantam konsentrasi personel militer Israel.
Pada Jumat malam, Hizbullah menggunakan pesawat nirawak untuk menyerang pangkalan logistik militer di wilayah utara yang terletak di barat daya kota Safed.
Tentara Israel, pada gilirannya, menyerang 16 permukiman, menurut sebuah pernyataan. Sebuah pesawat Angkatan Udara Israel sekali lagi memecahkan penghalang suara, menirukan suara ledakan di langit di atas Beirut.
Situasi di perbatasan Israel-Lebanon telah meningkat sejak dimulainya aksi militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Tentara Israel dan pejuang Hizbullah saling menembaki posisi satu sama lain setiap hari di daerah-daerah di sepanjang perbatasan.
Melansir Sputnik, menurut Kementerian Luar Negeri Lebanon, sekitar 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan karena penembakan dari Israel. Pihak Israel melaporkan sekitar 80.000 penduduk Israel utara yang menemukan diri mereka dalam situasi yang sama.
Dalam beberapa minggu terakhir, militer Israel telah melaporkan pemusnahan beberapa komandan dan operator Hizbullah berpangkat tinggi dalam serangan udara di Lebanon selatan. Gerakan tersebut menanggapi setiap pemusnahan dengan penembakan besar-besaran di Israel utara, meluncurkan puluhan roket dan pesawat tanpa awak.
Seringkali, penembakan dari Lebanon mengakibatkan kebakaran di Israel utara, di mana ratusan hektar lahan telah hangus. Pada pertengahan Juni, komando militer Israel mengumumkan persetujuan rencana tempur untuk serangan di Lebanon.
Setelah itu, Menteri Luar Negeri Israel Katz mengancam akan menghancurkan Hizbullah dan menyebabkan kerusakan serius di Lebanon jika terjadi perang skala penuh, seraya menambahkan bahwa Israel hampir membuat keputusan yang akan mengubah aturan di garis depan utara.
Pada gilirannya, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pada 19 Juni bahwa gerakan itu dapat menyerang Israel utara jika konfrontasi semakin meningkat.
(ahm)