Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dahului China, Taiwan Latihan Sistem Rudal saat Presiden Lai Hendak Sambangi AS



loading…

Dahului China, Taiwan latihan sistem rudal saat Presiden Lai Ching-te hendak lawatan ke Pasifik yang mencakup transit di AS. Foto/The War Zone

TAIPEI – Militer Taiwan menggelar latihan sistem pertahanan rudal pada Kamis (28/11/2024) dini hari untuk menguji respons dan prosedur keterlibatannya.

Manuver ini digelar menjelang lawatan Presiden Lai Ching-te pada akhir pekan ke Pasifik yang akan mencakup transitdi Amerika Serikat (AS).

Menurut penilaian Taiwan, China kemungkinan akan meluncurkan latihan militer dalam beberapa hari mendatang di dekat Taiwan—menggunakan lawatan Presiden Lai ke Pasifik dan transit terjadwal AS sebagai dalih.

Beijing mengeklaim Taiwan—wilayah yang memerintah sendiri secara demokratis selama bertahun-tahun—sebagai wilayah China dan mengatakan Lai adalah seorang “separatis”.

Lai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka dan telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Beijing namun ditolak.

Komando Angkatan Udara Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa selama periode dua jam mulai Rabu malam, pesawat, kapal, dan sistem rudal Taipei terlibat dalam latihan rencana pertempuran pertahanan udara secara keseluruhan.

Pernyataan komando itu tidak menyebutkan rencana lawatan Presiden Lai ke Pasifik sebagai dasar dari pelaksanaan manuver militer tersebut.

“Latihan ini untuk memperkuat efektivitas keseluruhan operasi pertahanan udara dan menguji prosedur respons dan keterlibatan pasukan pertahanan udara,” kata Komando Angkatan Udara Taiwan.

“Dalam menghadapi perubahan situasi musuh, kami akan terus meningkatkan ketahanan pertahanan melalui berbagai pelatihan praktis untuk mengantisipasi potensi ancaman dan tantangan serta memastikan keamanan pertahanan udara,” imbuh komando tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *