Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

China Tuding AS Punya Kebijakan Bermuka Dua



loading…

Menteri Luar Negeri China Wang Yi. Foto/Xinhua/Chen Yehua

BEIJING – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menuduh pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjalankan kebijakan “bermuka dua”.

China berjanji untuk “dengan tegas melawan” tekanan sanksi yang meningkat saat ketegangan antara kedua kekuatan ekonomi tersebut terus memanas.

Sejak Trump menjabat, AS telah menggandakan tarif pada semua impor China, dari 10% menjadi 20%, menambah bea masuk yang ada pada ribuan barang Beijing.

Bulan lalu, presiden AS juga memerintahkan tarif baru pada impor dari China, Meksiko, dan Kanada, dengan alasan perlunya melindungi kepentingan Amerika dan menunjuk pada kekhawatiran atas ketidakseimbangan perdagangan, imigrasi ilegal, dan aliran obat-obatan terlarang ke AS.

Berbicara di sela-sela pertemuan parlemen tahunan China pada hari Jumat (7/3/2025), Menteri Luar Negeri Wang Yi mengutuk Washington karena mengenakan tarif hukuman meskipun dia menyebut Beijing berupaya bertindak sebagai mitra global yang dapat diandalkan dan membantu mengatasi krisis fentanil Amerika.

“Jika satu pihak secara membabi buta memberikan tekanan, China akan dengan tegas melawannya,” tegas Wang memperingatkan.

Dia menekankan, “Tidak ada negara yang dapat membayangkan mereka dapat menekan China di satu sisi sambil mengembangkan hubungan baik dengan China di sisi lain.”

Pemerintah China telah menanggapi dengan tarif tambahan mulai dari 10% hingga 15% pada berbagai barang AS, termasuk produk pertanian dan komoditas energi.

Beijing juga telah memberlakukan pembatasan ekspor dan investasi pada 25 perusahaan AS dan mengajukan gugatan hukum ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dengan alasan tarif AS melanggar aturan perdagangan internasional.

Beijing telah mendesak Washington menyelesaikan kekhawatirannya melalui dialog.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *