China Berupaya Jadi Pemimpin Global South, Nilai-Nilai Demokrasi Terancam



loading…

China berupaya menjadi pemimpin Global South, langkah yang dianggap mengancam nilai-nilai demokrasi di negara-negara Global South. Foto/Atlantic Council

NEW DELHI – Upaya China baru-baru ini untuk mengeklaim kepemimpinan di belahan bumi bagian selatan (Global South) dipandang sebagai langkah strategis untuk mempromosikan model pemerintahan autokratis yang disukai Partai Komunis China (CCP) di negara-negara berkembang.

Mengutip editorial Daily Mirror Online, Kamis (3/10/2024), para kritikus berpendapat bahwa China tidak memiliki legitimasi untuk mewakili belahan bumi selatan, yang secara tradisional mencakup negara-negara dunia ketiga yang dicirikan dengan nilai-nilai demokrasi, ekonomi berkembang dan status non-blok.

Meski China membanggakan diri sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, keberpihakannya dengan tatanan sosial komunis, di samping konflik historis dengan Uni Soviet dan Vietnam, menimbulkan pertanyaan tentang perannya dalam koalisi ini.

Para pengamat mencatat bahwa China tidak pernah menjadi anggota gerakan non-blok dan, oleh karena itu tidak dapat secara sah menyatakan dirinya sebagai pemimpin Global South.

Motivasi China tampaknya berpusat pada destabilisasi tatanan dunia saat ini yang didominasi Amerika Serikat (AS) dan Eropa Barat, yang bertujuan membangun kerangka global alternatif di bawah pengaruhnya.

Klaim keanggotaan di Global South ini secara khusus diutarakan Menteri Luar Negeri China Wang Yi selama pertemuan BRICS di Afrika Selatan pada Juli 2023, ketika ia menyatakan: “China adalah anggota alami Global South dan akan selalu menjadi anggota keluarga negara berkembang.”

Surat kabar South China Morning Post (SCMP) menyoroti bahwa pernyataan tersebut merupakan sanggahan terhadap narasi AS yang memposisikan China sebagai negara maju.

Presiden Xi Jinping lebih lanjut menekankan peran kepemimpinan China di Global South pada Juni 2024, mengadvokasi peningkatan partisipasi dari negara-negara ini dalam tata kelola global untuk memastikan arsitektur yang lebih seimbang.

Kepemimpinan India

Sebaliknya, India memposisikan dirinya sebagai pemimpin alami Global South, mengingat pertumbuhan ekonominya yang pesat dan status globalnya. New Delhi telah menyelenggarakan tiga KTT Global South dalam format virtual, yang dihadiri lebih dari 100 negara, dengan yang terakhir terjadi pada Agustus 2024.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *