Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka



loading…

China membantah kalau mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta suaka. Foto/Xinhua/Rouelle Umali

MANILAChina membantah laporan bahwa mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah meminta suaka dari Beijing sebelum ditangkap oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tetapi diduga ditolak.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun mengatakan: “Pemerintah China tidak pernah menerima permohonan suaka dari dia (Duterte) dan keluarganya.”

Guo menambahkan bahwa Kantor Komisioner Kementerian Luar Negeri di Hong Kong dan Filipina telah menanggapi kunjungan Duterte ke Hong Kong, yang merupakan liburan pribadi.

Klarifikasi tersebut muncul di tengah kekhawatiran yang disampaikan oleh putri Duterte dan Wakil Presiden Sarah Duterte bahwa ayahnya dapat dibunuh jika ia kembali ke rumah.

Namun, kantor kepresidenan Filipina menepis kekhawatirannya sebagai “tidak berdasar.”

Duterte diadili di ICC atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan selama apa yang disebut perang melawan narkoba. Ia membantah tuduhan tersebut. Ia ditahan awal bulan ini ketika ia kembali dari Hong Kong. Ia segera dibawa ke Den Haag untuk diadili.

Baca Juga: Gencatan Senjata Versi Trump Jadi Pertaruhan Besar Putin

Sebelumnya, mantan juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan bahwa “tidak mungkin” bagi mantan Presiden Rodrigo Duterte untuk mencari suaka di China dan Hong Kong.

Roque mencatat bahwa China tidak menerapkan Konvensi tentang Hak Pengungsi dan Pencari Suaka tahun 1951.

“Tidak mungkin bagi Duterte untuk mengajukan permohonan di sana karena tidak ada mekanisme untuk mengajukan suaka di China dan Hong Kong,” kata Roque dalam sebuah unggahan Facebook dalam bahasa Filipina, dilansir Inquirer.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *