Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Cerita Negara Terkaya di Dunia Bangkrut setelah Mengimpor Lamborghini dan Ferrari



loading…

Nauru di Samudra Pasifik pernah jadi negara terkaya di dunia berkat tambang fosfat. Namun, sekarang bangkrut. Foto/abc.net.au

YAREN – Nauru, nama negara yang indah di Samudra Pasifik ini. Ia pernah menjadi negara terkaya di dunia dari tahun 1970-an hingga 1990-an karena menemukan tambang fosfat.

Nauru tergolong unik, yakni tercatat sebagai salah satu negara terkecil di dunia dengan luas sekitar 21 kilometer persegi dan tidak memiliki ibu kota resmi. Kota Yaren menjadi pusat pemerintahan dan permukiman, namun bukan sebagai ibu kota.

Sebagai negara dengan terumbu karangnya yang menakjubkan, pantai berpasir putih bersih, dan pohon palem yang bergoyang, Nauru memiliki masa lalu yang kelam akibat eksploitasi asing.

Selama bertahun-tahun, perekonomian pulau itu sangat bergantung pada tambang fosfat, bahan berharga yang digunakan dalam pupuk, yang ditemukan dalam jumlah besar oleh sebuah perusahaan Inggris pada awal tahun 1900-an.

Penambangan dimulai pada tahun 1907, di mana pemerintah Inggris, Australia, dan Selandia Baru mengeksploitasi sumber daya tersebut selama sebagian besar abad ke-20.

Setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1968, Nauru mengambil alih tambang fosfat, yang menyebabkan ledakan ekonomi yang luar biasa.

Sebuah laporan tahun 1982 dari The New York Times menyatakan bahwa negara kepulauan itu memiliki pendapatan per kapita yang melampaui negara Arab kaya minyak mana pun, menggambarkannya sebagai negara demokrasi independen terkecil dan terkaya di dunia.

Kemakmuran yang dihasilkan dari tambang fosfat itu membuat sebagian warganya ramai-ramai mengimpor mobil mewah, meskipun ada yang tidak bisa mengemudi.

Seorang kepala polisi setempat, misalnya, pernah membeli Lamborghini meskipun dia tidak dapat masuk ke kursi pengemudi karena terlalu gemuk. Mobil mewah lainnya, termasuk Ferrari, juga diimpor para warga Nauru.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *