Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bukan Gaza dan Lebanon, Mengapa Israel Memandang Tepi Barat Adalah Hadiah Terbesar?



loading…

Tepi Barat disebut sebagai hadiah terbesar bagi Israel. Foto/X/@EmirNader

GAZA – Lebih dari setahun setelah perang di Gaza , pemerintah Israel semakin mengalihkan perhatian ke Tepi Barat yang diduduki. Itu terlihat di mana banyak kawasan di Tepi Barat dianeksasi dan di mana serangan pemukim Israel telah menjadi “rutinitas sehari-hari”.

Itu diungkapkan Tamer Qarmout, asisten profesor kebijakan publik di Institut Studi Pascasarjana Doha.

“Gaza telah berubah menjadi reruntuhan dengan genosida yang sedang berlangsung ini … bagi mereka [pemerintah Israel], itu bukan masalah lagi,” katanya kepada Al Jazeera.

“Tepi Barat adalah hadiah besar. Inilah yang mereka lihat. Mereka ingin mencaplok Tepi Barat dan itu resmi sekarang.”

Sementara pemerintah AS, yang mengklaim menentang pemukiman ilegal Israel, telah menjatuhkan sanksi pada beberapa pemukim Israel sayap kanan, efeknya “sangat marjinal”, kata Qarmout.

“[AS] mengejar kelompok paling radikal, tetapi gajah di ruangan itu sebenarnya adalah pemerintah Israel,” tambahnya.

“Saya pikir jika AS sungguh-sungguh ingin menghentikan perluasan permukiman, mereka seharusnya menargetkan pemerintah Israel. Berhenti memberikan dana kepada Israel untuk membangun permukiman.”

Sementara itu, pasukan Israel telah melakukan serangkaian penangkapan di Tepi Barat yang diduduki, menangkap tujuh warga Palestina di provinsi Ramallah, el-Bireh, dan Bethlehem.

Melansir kantor berita Wafa, di antara mereka yang ditangkap adalah seorang ayah dan seorang putra berusia 11 tahun di kota pertanian Mazari al-Nubani, dekat Ramallah, kata Wafa.

Saat melakukan penangkapan di kota Abu Falah, timur laut Ramallah, pasukan Israel juga menyita sebuah kendaraan dan merusak properti saat menyerbu rumah-rumah penduduk setempat.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *