Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Brigade al-Qassam Dilaporkan Coba Bunuh Panglima Militer Israel Jenderal Herzi Halevi



loading…

Brigade al-Qassam Hamas dilaporkan mencoba mebunuh Panglima Militer Israel Jenderal Herzi Halevi dalam serangan di Jabalia, Gaza utara, yang tewaskan 4 tentara elite Zionis. Foto/idfonline

GAZA – Sayap militer Hamas Brigade al-Qassam dilaporkan mencoba membunuh Panglima Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi dalam serangan yang menewaskan empat tentara elite Zionis di Jabalia, Gaza utara, baru-baru ini.

Laporan itu diterbitkan Euro News versi bahasa Arab pada Kamis (31/10/2024), dengan mengutip surat kabar Haaretz.

Menurut laporan tersebut, Halevi terlanjur meninggalkan rumah warga Palestina tempat dia dan perwira tinggi Zionis lainnya melakukan penilaian lapangan saat serangan Brigade al-Qassam terjadi.

Meskipun Halevi, yang menjabat sebagai Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), berhasil meninggalkan area itu tanpa cedera, serangan Brigade al-Qassam mengakibatkan tewasnya empat tentara dari Unit Multidimensi 888.

Palestine Chronicle awalnya melaporkan serangan itu tanpa menyebutkan klaim bahwa target percobaan pembunuhan adalah komandan tertinggi militer Israel. Itu karena tidak seorang pun tahu bahwa percobaan pembunuhan tersebut telah terjadi.

Namun, laporan Euro News menunjukkan bahwa Halevi adalah targetnya.

Laporan asli dari surat kabar Haaretz yang dikutip Euro News sudah tidak ada, kemungkinan telah dihapus atau mungkin telah disembunyikan dari beranda.

Bagaimanapun itu, penargetan Halevi penting bagi Hamas karena tiga alasan.

Pertama, hal itu menunjukkan bahwa milisi perlawanan Palestina di Jalur Gaza utara masih menguasai medan perang dan terus beroperasi berdasarkan informasi intelijen yang kredibel.

Kedua, terbunuhnya Kolonel Ehsan Daqsa pada 20 Oktober, bersama dengan perwira tinggi Israel lainnya, menunjukkan bahwa kelompok perlawanan Palestina di Gaza tidak hanya mampu mengintersepsi musuh tetapi juga melaksanakan rencana mereka dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Ketiga, apa yang disebut sebagai “Rencana Jenderal” Israel terhadap Palestina mengalami kendala besar dan mungkin tidak dapat dilaksanakan.

“Rencana Jenderal” atau “Generals Plan”, yang juga dikenal sebagai “Eiland Plan”, adalah rencana militer Zionis untuk mengamankan kekalahan Hamas.

Secara sederhana, usulan oleh sekelompok prajurit senior cadangan Israel tersebut melibatkan pembersihan etnis di Jalur Gaza utara dan kemudian mengepung wilayah tersebut, termasuk menghentikan masuknya pasokan bantuan kemanusiaan, untuk membuat siapa pun yang tersisa kelaparan, termasuk para pejuang Palestina.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *