Bos Shin Bet Peringatkan Netanyahu soal Kebrutalan Pemukim Israel dan Ulah Ben-Gvir



loading…

Kepala Shin Bet Ronen Bar (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/Wikimedia Commons

TEL AVIV – Kepala Shin Bet Ronen Bar memperingatkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bahwa kekerasan pemukim Yahudi dan tindakan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir di Masjid al-Aqsa telah menyebabkan “kerusakan yang tak terlukiskan” bagi Israel.

“Saya menulis surat ini dengan rasa sakit, ketakutan yang besar, sebagai seorang Yahudi, sebagai seorang Israel, dan sebagai anggota pasukan keamanan,” tulis Bar dalam surat yang diterbitkan Channel 12 News pada Kamis (22/8/2024), yang dikutip Times of Israel.

Surat tersebut ditujukan kepada Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan menteri lainnya termasuk Menteri Kehakiman Yariv Levin, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, Menteri Layanan Keagamaan Michael Malchieli, serta Jaksa Agung Gali Baharav-Miara.

“Surat itu tidak ditujukan kepada Ben-Gvir,” ungkap laporan Times of Israel, yang dilaporkan menuntut agar Bar dipecat selama rapat kabinet dan “keluar dengan marah ketika Netanyahu dan menteri lainnya membelanya.”

Pemuda Puncak Bukit

Bar menulis bahwa “Fenomena ‘pemuda puncak bukit’ telah lama menjadi sarang kekerasan terhadap warga Palestina,” merujuk pada kelompok pemuda pemukim radikal yang dikenal karena bentrokan keras dengan penduduk setempat di Tepi Barat.

Dia melihat kekerasan itu dilakukan untuk “menebar ketakutan, yang berarti terorisme” dan percaya para pemuda didorong oleh “rasa dukungan rahasia” dari polisi.

“Faktor-faktor seperti hilangnya rasa takut akan penahanan administratif karena kondisi yang mereka dapatkan di penjara dan uang yang diberikan kepada mereka setelah dibebaskan oleh anggota Knesset, bersama dengan legitimasi dan pujian, di samping delegitimasi pasukan keamanan, berkontribusi terhadap kelanjutan kekerasan,” tulis Bar.

Dia mengatakan solusinya bukanlah Shin Bet, tetapi solusi para pemimpin negara.

“Kerusakan yang dialami Negara Israel, terutama sekarang dan sebagian besar pemukim, tidak terlukiskan: delegitimasi global, bahkan di antara sekutu terbesar kita; menipisnya personel IDF (militer Israel) yang sudah berjuang keras untuk menjalankan semua misinya dan yang tidak dimaksudkan untuk menangani hal ini,” tulis dia.

Bar melanjutkan, “Serangan dendam yang memicu front lain dalam perang multi-front yang sedang kita hadapi; menempatkan lebih banyak pemain dalam siklus teror; jalan yang licin menuju perasaan kurangnya pemerintahan; hambatan lain untuk menciptakan aliansi lokal yang kita butuhkan untuk melawan poros Syiah; dan yang terpenting, noda besar pada Yudaisme dan kita semua.”



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *