Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bom Nuklir Tak Bisa Menolong Ukraina Melawan Rusia



loading…

Mykhailo Podolyak, Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, sebut bom nuklir tidak dapat menolong Ukraina mengubah situasi di garis depan pertempuran melawan Rusia. Foto/RBC

KYIV – Mykhailo Podolyak, Penasihat Kepala Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, berpendapat bahwa bom nuklir tidak dapat menolongKyivuntuk mengubah situasi di garis depan pertempuran melawan Rusia. Sebab, Moskow memiliki senjata semacam itu jauh lebih banyak.

“Senjata itu tidak dapat menghalangi kekaisaran dengan persenjataan nuklir terbesar kedua di dunia,” tulis Podolyak di Telegram, merujuk pada Rusia.

Menurut Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN), jumlah senjata nuklir Rusia terbesar, nomor satu bukan nomor dua di dunia seperti yang dipaparkan Podolyak.

Data ICAN menyebutkan Rusia memiliki hampir 5.900 hulu ledak nuklir, melampaui AS, yang memiliki persenjataan sekitar 5.200.

Podolyak, seperti dikutip dari RBC, Minggu (17/11/2024), Ukraina tidak berniat membuat bom nuklir karena itu bukanlah keputusan yang dapat mengubah situasi di garis depan secara signifikan.

”Jika ini benar-benar keputusan yang dapat mengubah apa yang terjadi di garis depan, maka terlepas dari semua kesulitan hukum dan reputasi, orang dapat mempertimbangkannya. Namun, ini bukanlah keputusan yang akan memberi kita perubahan signifikan di garis depan,” paparnya.

Menurutnya, perubahan di garis depan akan datang jika Kyiv memiliki cukup persenjataan, khususnya senjata jarak jauh, serta izin untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia.

“Ini pasti akan membawa perubahan di garis depan. Dan untuk itu, kita memerlukan dukungan investasi untuk produksi militer dan pasokan langsung senjata yang sudah ada,” imbuh dia.

Sebelumnya, The Times melaporkan bahwa jika bantuan militer Amerika Serikat (AS) dihentikan, Ukraina dapat mengembangkan bom nuklir dalam beberapa bulan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *