Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Blokade Israel Picu Kelaparan Tercepat dalam Sejarah Modern



loading…

GAZA – Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Pangan Michael Fakhri mengeluarkan peringatan keras, menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai kampanye kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan cepat, menyebutnya sebagai “yang tercepat dalam sejarah modern.”

“Bagaimana Israel dapat membuat 2,3 juta orang kelaparan begitu cepat dan begitu total?” ungkap Michael Fakhri bertanya pada hari Rabu (12/3/2025) selama jumpa pers bersama di Jenewa dengan pelapor khusus PBB lainnya.

“Ini adalah kampanye kelaparan tercepat dalam sejarah modern,” tegas dia, menarik perhatian pada dampak yang menghancurkan dari blokade Israel, yang telah mencegah semua bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Fakhri lebih lanjut mengatakan, “Ini bukanlah gencatan senjata dalam definisi apa pun. Ini adalah perlambatan kekerasan militer, tetapi … kematian yang terjadi melalui kelaparan.”

Senada dengan itu, Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki, memperingatkan meskipun kekerasan dihentikan hari ini, “genosida akan terus berlanjut karena tidak ada cara untuk memperbaiki kerusakan” yang telah terjadi.

Dia juga menunjukkan “kekerasan genosida merebak di Tepi Barat,” menggambarkan kekerasan tersebut sebagai “paling akut dari sebelumnya.”

Mengekspresikan rasa frustrasi atas kurangnya tindakan, dia berkata, “Saya tidak tahu berapa banyak peringatan yang dibutuhkan komunitas internasional … Kita akan sangat kehilangan hak asasi manusia ketika hak asasi manusia tidak lagi mampu melindungi kita.”

Ben Saul, Pelapor Khusus PBB untuk Perlindungan Hak asasi Manusia, mengecam rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi penduduk Gaza, menyebutnya sebagai “pelanggaran terhadap aturan paling mendasar dari tatanan internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1945.”

“Jelas-jelas ilegal untuk menyerbu dan mencaplok wilayah asing dengan paksa, mendeportasi penduduknya secara paksa, dan merampas hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” tegas Saul, seraya menekankan rencana masa depan apa pun untuk Gaza harus sejalan dengan keinginan rakyat Palestina, termasuk usulan yang dipimpin Arab.

Dia juga mengkritik “provokasi militer ilegal Israel yang terus berlanjut di wilayah yang lebih luas,” dengan peringatan akan terjadinya destabilisasi yang lebih luas.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *