Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Biden Bergegas Kirim Bantuan Militer Rp94 Triliun ke Ukraina sebelum Trump Dilantik



loading…

Presiden AS Joe Biden. Foto/anadolu

WASHINGTON – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang akan lengser berencana segera memberikan sisa bantuan militer ke Ukraina senilai lebih dari USD6 miliar (Rp94 triliun) sebelum pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

Masalah bagi Pemerintah Biden adalah biasanya butuh waktu berbulan-bulan untuk mengirimkan amunisi dan peralatan ke Ukraina setelah mengumumkan paket bantuan, yang berarti bantuan terakhir tidak mungkin mencapai Ukraina sebelum Trump kembali ke Gedung Putih, menurut dua pejabat pemerintahan.

Trump memenangkan masa jabatan kedua sebagai presiden Amerika Serikat dalam pemilu 2024. Ini menandai kebangkitan bersejarah bagi Republikan yang kalah dalam pemilihan presiden AS 2020 dari Presiden Biden yang akan lengser.

Rencana Biden tersebut didorong kekhawatiran bahwa Trump, yang telah mengkritik dukungan dermawan Biden untuk Kiev, dapat menghentikan atau secara signifikan mengurangi bantuan yang didanai pembayar pajak AS, seperti yang dilaporkan sumber yang berbicara kepada Reuters dan Politico pada Rabu (6/11/2024).

“Pemerintah berencana untuk terus maju… untuk menempatkan Ukraina pada posisi sekuat mungkin,” ungkap seorang pejabat senior kepada Reuters dengan syarat anonim.

Politico menggambarkan rencana tersebut sebagai “satu-satunya pilihan” untuk mempertahankan aliran senjata ke Ukraina, meskipun sumbernya mengakui adanya tantangan yang “sangat besar”.

Pejabat AS khawatir meskipun Biden menyetujui bantuan baru, Pentagon mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan untuk benar-benar mengirimkan amunisi dan peralatan ke Ukraina, dan panglima tertinggi berikutnya dapat menghentikan pengiriman kapan saja.

Masih belum jelas apakah militer AS akan bersedia menarik lebih banyak dari persediaannya, dengan mempertaruhkan kesiapannya sendiri, untuk mempercepat pengiriman.

Sejak Februari 2022, Kongres AS telah menyetujui lebih dari USD174 miliar untuk mendukung Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.

Tahap terakhir sebesar USD61 miliar ditunda selama beberapa bulan di tengah kebuntuan antara Partai Republik dan Gedung Putih.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *