Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bersama Netanyahu, Trump Sebut Gaza Real Estat Luar Biasa dan Properti Tepi Laut



loading…

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat pada 7 April 2025. Foto/Avi Ohayon (GPO)/Anadolu Agency

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggambarkan Gaza sebagai “real estat yang luar biasa” dan “properti tepi laut” yang ingin dimilikinya, demikian dilaporkan Quds News Network.

Trump menyampaikan komentarnya tersebut dalam acara pers bersama penjahat perang yang didakwa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada hari Senin (7/4/2025).

Trump menyarankan “pasukan penjaga perdamaian” AS dapat mengendalikan Gaza dan penduduk asli Palestina harus diusir ke negara lain.

“Jika Anda mengambil orang Palestina dan memindahkan mereka ke berbagai negara… ada banyak negara yang akan melakukan itu,” ujar Trump.

Dia menyatakan, “Saya tidak mengerti mengapa Israel pernah menyerahkannya. Mereka mengambil properti tepi laut.”

Para kritikus menunjukkan pernyataan Trump salah menggambarkan sejarah dengan menyiratkan Israel memberikan Gaza kepada penduduk asli Palestina, meskipun telah bertahun-tahun pendudukan militer dan blokade.

Trump juga mengabaikan genosida Israel yang sedang berlangsung yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina sejak Oktober 2023, dan melukai lebih dari 100.000 orang lainnya.

Perdana Menteri Israel, yang juga menghadapi tuduhan korupsi di negara pendudukan tersebut, menggambarkan genosida yang sedang dilakukannya terhadap warga Palestina sebagai cara “berupaya agar penduduk Gaza memiliki pilihan untuk pergi ke negara lain.”

Acara konferensi pers tersebut tertutup bagi sebagian besar media, hanya beberapa wartawan pro-Trump dan Israel yang hadir.

Banyak yang memandang hal ini sebagai upaya Gedung Putih menghindari pertanyaan tentang krisis kemanusiaan dan kejahatan Israel di Gaza.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *