Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bendera Israel Berkibar di Maroko selama Latihan Militer, Dunia Murka



loading…

Pasukan dari sejumlah negara berjalan melewati bendera selama latihan militer Africa Lion di Maroko pada 13 Mei 2025. Foto/X

RABAT – Saat latihan militer tahunan ‘Singa Afrika’ dimulai di Maroko pekan lalu, pasukan dari berbagai negara terekam berbaris di karpet merah, diapit oleh deretan bendera.Di dekat bagian tengah, bendera biru dan putih Israel berkibar, menjadi pemandangan langka di tanah Maroko.

Latihan tahunan, yang diselenggarakan bersama oleh Rabat dan Komando Afrika Amerika Serikat (AS), mempertemukan 10.000 tentara dari lebih dari 40 negara peserta.

Ini adalah ketiga kalinya Israel ikut serta dalam latihan tersebut. Namun tidak seperti tahun lalu, ketika keterlibatan Israel dirahasiakan dari mata publik di tengah perangnya di Gaza untuk menghindari reaksi keras dari Maroko, partisipasi tahun ini dilakukan secara terang-terangan.

“Rezim Maroko tidak hanya bekerja sama dengan militer (Israel) tetapi juga mengumbarnya di depan umum tanpa rasa malu, sejujurnya saya tidak bisa berkata apa-apa untuk itu,” ujar Yassir Abbadi, dari Front Maroko untuk Dukungan Palestina dan Menentang Normalisasi, kepada Middle East Eye (MEE).

Foto-foto tentara Israel di Maroko menuai kritik pedas di internet, termasuk satu foto yang memperlihatkan pasukan dari Brigade Golani mengibarkan bendera Israel dan lambang batalion mereka selama latihan.

Pada akhir Maret, pasukan dari Brigade Golani terlibat dalam pembunuhan 15 pekerja darurat Palestina di Gaza dan menggali kuburan massal untuk menutupi kejahatan tersebut.

Menanggapi foto tersebut, Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk Palestina, meminta Rabat menegakkan supremasi hukum dan menangkap para tentara Israel dari brigade tersebut.

“Jika dikonfirmasi, ini akan menandai ambang batas baru kebejatan dan pelanggaran kewajiban internasional untuk menyelidiki dan mengadili individu yang terlibat dalam kejahatan kekejaman,” papar dia.

Sementara itu, warga Israel merayakan kehadiran mereka di negara Afrika Utara tersebut.

Satu video viral memperlihatkan dua tentara Israel, satu orang mengenakan thobe Maroko, keluar dari kendaraan militer dan menari untuk merayakan.

Secara terpisah, dilaporkan dua tentara Israel yang terlibat dalam latihan tersebut terluka di Maroko selama kecelakaan mobil.

Mengabaikan Rakyat

“Kita harus membedakan dengan jelas antara penduduk Maroko dan pihak berwenang, dengan Raja Mohamed VI sebagai pemimpinnya,” ujar Abdelkader Abderrahmane, pakar independen tentang keamanan dan geopolitik Afrika Utara.

“Penduduk Maroko secara umum selalu menunjukkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan penderitaan mereka di Gaza,” papar dia kepada MEE.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *