Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Beijing Simulasikan Duel Sistem Pertahanan China vs Rudal Siluman AS di Laut China Selatan



loading…

Beijing simulasikan duel sistem pertahanan China vs rudal siluman AS di Laut China Selatan. Foto/via Asia Times

BEIJING China telah mensimulasikan duel sistem pertahanannya melawan serangan rudal siluman Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan yang diperebutkan.

South China Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa bulan ini ilmuwan Beijing telah melakukan simulasi serangan kejutan Amerika terhadap kelompok kapal perang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang dilengkapi sistem pertahanan anti-rudal–mengungkap detail penting tentang rudal antikapal siluman terbaru milik militer AS; AGM-158C Long Range Anti-Ship Missile (LRASM).

Menurut laporan SCMP, simulasi yang dipimpin oleh peneliti Wang Tianxiao dari Institut Teknologi Komputasi China Utara tersebut bertujuan untuk meningkatkan tindakan balasan dan taktik PLA.

Disebutkan bahwa pertempuran simulasi tersebut terjadi di dekat Kepulauan Pratas, dengan AS meluncurkan serangan skala besar menggunakan sepuluh LRASM.

Rudal-rudal tersebut, yang dikenal karena kemampuan siluman anti-radar dan jangkauan hampir 1.000 kilometer, menargetkan kapal perusak China dalam simulasi tersebut. Meskipun ada gangguan peperangan elektronik yang dikerahkan oleh PLA, rudal-rudal tersebut beralih ke kamera pencitraan termal dan berhasil menghantam sasaran.

SCMP mengatakan realisme simulasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan parameter terperinci dapat berdampak signifikan pada strategi militer di masa mendatang.

Namun, laporan SCMP menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam simulasi tersebut masih belum jelas, dengan tim China mengeklaim bahwa data tersebut berasal dari intelijen sumber terbuka dan akumulasi jangka panjang.

Ditambahkan pula bahwa militer AS mengklasifikasikan parameter teknis dan metode operasional LRASM, sehingga klaim tim China sulit diverifikasi secara independen.

Pilihan simulasi China untuk menggunakan rudal jelajah siluman daripada senjata hipersonik mungkin mencerminkan keunggulan yang dimiliki yang pertama atas yang terakhir dan fakta bahwa AS belum menerjunkan senjata hipersonik apa pun.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *