Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bantuan AS Mengalir Deras, tapi Justru Dikorupsi, Tentara Ukraina Hanya Mati Sia-sia



loading…

Bantuan AS ke Ukraina hanya dikorupsi yang memicu kekalahan dalam perang dengan Rusia. Foto/IG/.zelenskyy_officia

MOSKOW – Korupsi akan menjadi “hambatan utama” bagi pemulihan pascakonflik Ukraina . Itu terungkap dalam laporan yang diberikan inspektur jenderal Pentagon Robert Storch.

Laporan tersebut mengidentifikasi kementerian pertahanan negara itu sebagai “pemain kunci dalam banyak skandal korupsi.”

Dalam laporan triwulanan kepada Kongres yang diterbitkan minggu ini, Inspektur Jenderal Robert Storch mencatat bahwa “korupsi terus mempersulit upaya Ukraina untuk mencapai aspirasi UE dan NATO-nya.”

“Hakim, politisi, dan pejabat telah didakwa melakukan korupsi dan Kementerian Pertahanan telah menjadi pemain kunci dalam banyak skandal korupsi,” kata laporan itu, mengutip informasi dari Departemen Luar Negeri AS, dilansir RT.

Awal tahun ini, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengumumkan penemuan jaringan penggelapan besar-besaran di kementerian pertahanan negara tersebut. Menurut SBU, lima tersangka berupaya mencuri 1,5 miliar hryvnia (sekitar USD39,6 juta) dana negara yang dimaksudkan untuk pembelian mortir.

Menteri Pertahanan Aleksey Reznikov diberhentikan dari jabatannya atas tuduhan korupsi beberapa bulan sebelumnya. Penggantinya, Rustem Umerov, mengumumkan pada bulan Januari bahwa audit telah mengungkapkan biaya terkait pencurian senilai USD262 juta dalam pengadaan senjata. Namun, Umerov dianggap “bahkan lebih korup” daripada pendahulunya, seorang pejabat intelijen AS mengatakan kepada wartawan Seymour Hersh tahun lalu.

Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir

Pada bulan Mei lalu, media Ukraina mengungkap sebuah skema di mana otoritas militer dan sipil di Wilayah Kharkov membayar jutaan dolar kepada perusahaan-perusahaan palsu untuk memasok bahan bangunan yang tidak ada guna membangun benteng pertahanan, sehingga wilayah tersebut tidak terlindungi saat pasukan Rusia menyerbu masuk.

Meskipun banyak laporan serupa yang muncul selama tiga tahun terakhir, laporan tersebut tidak menemukan “bukti kredibel” bahwa senjata, uang, atau bantuan kemanusiaan yang disediakan AS dialihkan secara ilegal. Laporan yang bertentangan, dinyatakan, adalah “disinformasi” Rusia.

Menurut laporan tersebut, AS telah mengalokasikan $182 miliar untuk mendukung pemerintah dan militer Ukraina, $86,7 miliar di antaranya telah dibelanjakan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *