Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bakar Al-Quran, Pria Rusia Dijebloskan ke Penjara hingga 14 Tahun



loading…

Pengadilan Rusia jatuhkan hukuman 14 tahun penjara kepada Nikita Zhuravel karena membakar Al-Quran di depan umum di depan sebuah masjid. Foto/Dmitry Rogulin/TASS

MOSKOW – Pengadilan Volgograd, Rusia, telah menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara terhadap Nikita Zhuravel karena membakar salinan kitab suci Al-Quran.

Menurut layanan pers pengadilan, terdakwa yang berusia 20 tahun itu dikenai tuduhan pengkhianatan.

Zhuravel melakukan pembakaran kitab suci umat Islam tersebut di depan umum di depan sebuah masjid di kota Volgograd, Rusia selatan, pada 4 Mei 2023, dan kemudian menerbitkan rekaman video tindakannya.

Dia ditahan segera setelah itu dan mengakui melakukannya demi uang atas instruksi dari dinas khusus Ukraina, yang berjanji untuk membayarnya 10.000 rubel.

“Tujuan video tersebut adalah untuk memicu kebencian antara umat Kristen dan Muslim,” kata Zhuravel.

Kasus kriminal Zhuravel dilimpahkan ke Republik Chechnya untuk diselidiki setelah beberapa kali permintaan dari penduduk setempat, yang menuntut untuk diakui sebagai korban kejahatannya.

Pada bulan Februari, pengadilan di Grozny menjatuhkan hukuman 3,5 tahun penjara kepada pemuda tersebut atas tuduhan melakukan hooliganisme dan menghina perasaan orang-orang beriman di depan umum.

Pada hari Senin, Zhuravel juga dinyatakan bersalah karena melakukan pengkhianatan terhadap negara.

Pengadilan Volgograd memutuskan bahwa pemuda tersebut telah melakukan korespondensi dengan perwakilan dinas khusus Ukraina dan melaksanakan tugas yang ditujukan terhadap keamanan Federasi Rusia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *