Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bagaimana Nasib Perang Timur Tengah usai Trump Menang Pilpres AS? Ini Analisanya



loading…

Menangnya Donald Trump dalam Pilpres AS dinilai akan membentuk hasil konflik atau pun perang di Timur Tengah. Foto/Al Arabiya English

RIYADH Donald Trump telah muncul sebagai pemenang pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 dan bersiap untuk kembali ke Gedung Putih empat tahun setelah hengkang.

Para pakar Timur Tengah mengatakan kemenangan Trump dapat membentuk hasil konflik maupun perang di kawasan tersebut.

Mengutip laporan Al Arabiya English, Kamis (7/11/2024), kebijakan diplomatik yang diawasi oleh Trump juga dapat secara dramatis membentuk kembali kebijakan AS di Timur Tengah, termasuk pendiriannya terhadap Iran dan perjanjian perdamaian regional.

Kembalinya Trump ke Gedung Putih kemungkinan akan berdampak pada perang Israel terhadap Hamas di Gaza dan terhadap Hizbullah di Lebanon, kata direktur program MENA di lembaga think tank Chatham House, Sanam Vakil, kepada Al Arabiya English.

Dengan AS sebagai sekutu utama dan pendukung militer Israel, pemilihan umum (Pemilu) Amerika terjadi pada saat yang kritis bagi Timur Tengah.

“Saya pikir pemerintahan Trump—dan Presiden—khususnya, akan berupaya menghentikan kampanye militer aktif yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon,” katanya.

“Namun, itu tidak berarti bahwa perdamaian sudah di depan mata,” imbuh Vakil.

“Saya pikir yang kita hadapi adalah konflik tingkat panjang di mana Israel masih diberi izin untuk mengatasi masalah keamanannya dan melemahkan Poros Perlawanan, ya, tetapi tanpa penyelesaian politik atau negosiasi di depan mata,” paparnya.

Vakil mengatakan negara-negara di Timur Tengah—baik sekutu maupun musuh—sekarang akan memperhatikan dengan saksama, ingin melihat bagaimana hasilnya dapat membentuk kebijakan di wilayah mereka.

Pertanyaan utama muncul tentang apakah pemerintahan Trump yang akan datang akan mengubah arah pada masalah kritis konflik dan diplomasi, dan apakah akan bekerja sama dengan Kongres AS yang kooperatif atau konfrontatif.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *