Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Assad Tumbang, Tentara Israel Invasi ke Suriah



loading…

Israel menginvasi Suriah dengan mengirimkan tank. Foto/X/@eriksonvalentin

DAMASKUS – Tak lama setelah Israel mengatakan akan memperkuat kehadiran militernya di wilayah Suriah sebagai reaksi atas serangan pemberontak, tank-tank Israel dilaporkan telah melintasi pagar pembatas perbatasan dengan Suriah untuk pertama kalinya sejak 1974.

“Langkah tersebut konon ditujukan untuk mencegah angkatan bersenjata Suriah atau warga sipil, terlepas dari kesetiaan mereka, mendekati posisi Israel,” demikian laporan surat kabar Maariv.

Al Jazeera melaporkan sebelumnya bagaimana Menteri Urusan Diaspora Israel Amichai Chikli mengatakan Israel harus “membangun garis pertahanan baru berdasarkan garis gencatan senjata tahun 1974” dengan Suriah di Gunung Hermon di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Israel menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan Suriah pada tahun 1967 dan mencaploknya pada tahun 1981.

Menteri Urusan Diaspora Israel Amichai Chikli mengatakan kemajuan oposisi di Suriah “jauh dari alasan untuk merayakan” bagi negaranya.

“Sebagian besar wilayah Suriah kini berada di bawah kendali organisasi afiliasi” al-Qaeda dan ISIL (ISIS), katanya seperti dikutip oleh surat kabar Israel Hayom, yang tampaknya merujuk pada para pejuang yang dipimpin oleh kelompok bersenjata Hayat Tahrir al-Sham yang baru-baru ini memasuki Damaskus.

Sementara itu, ia mengatakan penguatan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan perluasan kendali mereka di timur laut negara itu merupakan perkembangan yang positif.

“Israel harus secara operasional memperbarui kendalinya di Gunung Hermon [di Dataran Tinggi Golan yang diduduki] dan membangun garis pertahanan baru berdasarkan garis gencatan senjata tahun 1974 [dengan Suriah],” menteri itu menambahkan.

SDF didukung oleh AS dan sekutunya.

Mayoritas wilayah Dataran Tinggi Golan Suriah diduduki oleh Israel pada tahun 1967 dan dianeksasi olehnya pada tahun 1981.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *