Asal-usulnya Mencurigakan, Wali Kota di Filipina Dituduh sebagai Aset China



loading…

Alice Guo (35), Wali Kota Bamban di Filipina, dituduh bertindak sebagai aset China setelah asal-usulnya mencurigakan banyak pihak. Foto/Facebook via Fox News

MANILA – Alice Guo (35), Wali Kota Bamban di Filipina, dituduh bertindak sebagai aset China setelah asal-usulnya mencurigakan banyak pihak. Tuduhan ini muncul di tengah meningkatnya sengketa wilayah antara kedua negara.

“Tidak ada yang mengenalnya. Kami bertanya-tanya dari mana asalnya. Itu sebabnya kami menyelidiki hal ini, bersama dengan Biro Imigrasi, karena pertanyaan tentang kewarganegaraannya,” kata Presiden Filipina Ferdinand Marcos.

Alice Guo, seperti dikutip BBC, Minggu (19/5/2024), berada di tengah-tengah potensi skandal mengenai asal usul dan kesetiaannya. Dia mengaku dibesarkan di peternakan babi dan tidak menyampaikan kekhawatiran apa pun sebelum penemuan aneh terjadi di kotanya bulan ini.

Otoritas penegakan hukum setempat menemukan bahwa kasino online dengan nama Philippine Offshore Gambling Operator (Pogo) di Bamban sebenarnya berfungsi sebagai kedok untuk “pusat penipuan”, yang memiliki hampir 700 pekerja—termasuk lebih dari 200 warga negara China—yang menyamar sebagai “online lovers”.

Penggerebekan di lokasi tersebut pada bulan Maret berhasil menyelamatkan semua pekerja tersebut, yang mengaku bahwa mereka dipaksa bekerja untuk pemiliknya.

Pusat tersebut mencoba menipu korban dengan penipuan “penyembelihan babi”, di mana penipu menggunakan identitas palsu untuk mendapatkan kepercayaan dan kemudian menawarkan hubungan romantis untuk memanipulasi dan mencuri dari korban.

Guo mendapati dirinya terlibat dalam insiden tersebut ketika terungkap bahwa dia memiliki separuh tanah tempat Pogo berada.

Senat Filipina membawa Guo ke sidang untuk memberikan kesaksian, dan dia mengeklaim bahwa dia telah menjual tanah tersebut sebelum dia mencalonkan diri sebagai wali kota dua tahun sebelumnya, bersama dengan aset-aset yang mencakup sebuah helikopter dan Ford Expedition—keduanya terdaftar atas namanya namun diduga telah dijual sebelumnya kampanyenya.

Penyimpangan lainnya menimbulkan kekhawatiran mengenai statusnya. Dia hanya mendaftar ke Komisi Pemilihan di Bamban satu tahun sebelum dia mencalonkan diri dan menang sebagai wali kota.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *