Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AS Tolak Permintaan Netanyahu Perpanjang Kehadiran Israel di Lebanon



loading…

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/anadolu

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) dengan tegas menolak permintaan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk memperpanjang kehadiran militer Israel di Lebanon selatan.

AS menegaskan tentara pendudukan harus mundur sebelum batas waktu 18 Februari, demikian laporan Jerusalem Post.

Meskipun Netanyahu meminta dukungan kepada Presiden AS Donald Trump untuk mempertahankan kehadiran tentara Israel di lima titik perbatasan utama, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS Brian Hughes dilaporkan menyatakan dengan tegas bahwa, “Penarikan pasukan Israel tetap sesuai jadwal yang ada, dan mereka tidak meminta perpanjangan.”

Perkembangan ini tampaknya menandakan sikap Trump yang semakin keras terhadap operasi militer Israel di luar Gaza.

Perjanjian gencatan senjata 60 hari yang semula akan berakhir pada 27 Januari, tetapi Israel gagal mundur, dengan alasan Tentara Lebanon belum sepenuhnya dikerahkan di Lebanon selatan.

Meskipun AS awalnya mengakomodasi hal ini dengan memberikan perpanjangan hingga 18 Februari, kini AS telah mengesampingkan penundaan lebih lanjut.

Namun, Lebanon menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dan mengajukan pengaduan terhadap negara pendudukan itu kepada Dewan Keamanan PBB.

Media Lebanon telah melaporkan lebih dari 830 pelanggaran Israel sejak gencatan senjata mulai berlaku.

Morgan Ortagus, wakil utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, menegaskan kembali posisi ini selama kunjungan akhir pekan ke Lebanon dan Israel, di mana dia mengunjungi perbatasan utara bersama pejabat Israel.

Hal ini terjadi di tengah pelanggaran gencatan senjata baru-baru ini, termasuk serangan udara Israel terhadap terowongan Hizbullah yang diduga melintasi Lebanon ke Suriah dan serangan terhadap lokasi amunisi di Lebanon.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *