Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AS Tak akan Biayai Pembangunan Kembali Gaza setelah Rencana Pencaplokan Trump



loading…

Orang-orang terlihat di jalan dengan bangunan yang hancur di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara, pada 3 Juni 2024. Foto/Mahmoud Zaki/Xinhua

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memanfaatkan mitra-mitra Washington di Timur Tengah untuk mendanai pembangunan kembali Gaza, menurut Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.

Pada hari Selasa (4/2/2025), Trump mengumumkan, “AS akan mengambil alih Jalur Gaza,” meratakan bangunan-bangunan yang hancur dalam perang antara Israel dan Hamas dan mengubah wilayah itu menjadi “Riviera Timur Tengah.”

Ketika ditanya apakah dia akan mengirim pasukan AS ke daerah kantong itu, Trump menyatakan dia akan “melakukan apa yang diperlukan.”

Pemimpin AS itu menambahkan warga Palestina harus direlokasi ke negara-negara tetangga, dengan mengorbankan “negara-negara tetangga yang sangat kaya.”

“Amerika Serikat tidak akan membayar pembangunan kembali Gaza,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt kepada wartawan dalam jumpa pers pada hari Rabu (5/2/2025), menjawab pertanyaan tentang usulan presiden AS tersebut.

“Pemerintahannya akan bekerja sama dengan mitra kami di kawasan tersebut untuk membangun kembali kawasan ini,” ungkap juru bicara tersebut, seraya menambahkan Trump belum berkomitmen mengirim pasukan AS ke Gaza.

Ketika ditanya apakah AS siap mengusir paksa warga Palestina dari daerah kantong tersebut, sekretaris pers tersebut menjawab, “Presiden siap membangun kembali Gaza untuk warga Palestina dan semua orang di kawasan tersebut, orang-orang yang cinta damai yang menginginkan pembangunan dan peluang ekonomi yang nyata.”

Mengenai apakah warga Gaza yang ingin tetap berada di jalur tersebut akan diizinkan untuk melakukannya, Leavitt menyatakan, “Presiden Trump berkomitmen membangun kembali Gaza dan untuk sementara merelokasi mereka yang berada di sana.”

“Presiden AS telah berbicara dengan beberapa pemimpin negara Arab, dan telah menjelaskan dengan sangat jelas dan sangat vokal, bahwa dia mengharapkan mitra kami di kawasan tersebut, khususnya Mesir dan Yordania, untuk menerima pengungsi Palestina,” papar Leavitt.

Raja Yordania Abdullah II dengan tegas menentang segala upaya menggusur warga Palestina atau mencaplok tanah mereka, menurut posting pengadilan kerajaan Yordania di X pada hari Rabu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *