Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AS Minta Ukraina Relakan Wilayah yang Direbut Rusia selama Perang



loading…

AS minta Ukraina relakan wilayah-wilayahnya yang telah direbut Rusia selama perang tiga tahun ini. Foto/New York Times

WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio telah mengisyaratkan bahwa Ukraina harus melepaskan tujuannya untuk merebut kembali wilayahnya yang direbut Rusia selama perang tiga tahun.

Kyiv diminta merelakan wilayah-wilayahnya yang direbut Moskow guna memfasilitasi negosiasi perdamaian.

Rubio menyampaikan hal itu pada hari Senin atau menjelang pertemuan antara delegasi AS dan Ukraina yang akan berlangsung di Arab Saudi pada hari Selasa (11/3/2025).

Beberapa pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, sebelumnya menguraikan harapan Washington dan memperingatkan Kyiv agar tidak mengajukan tuntutan teritorial yang maksimalis.

“Jelas, akan sangat sulit bagi Ukraina dalam jangka waktu yang wajar untuk memaksa Rusia kembali ke tempat mereka berada pada tahun 2014,” kata Rubio, seperti dikutip dari The New York Times.

“Hal terpenting yang harus kita bawa pulang dari sini adalah rasa kuat bahwa Ukraina siap melakukan hal-hal sulit, sama seperti Rusia harus melakukan hal-hal sulit untuk mengakhiri konflik ini–atau setidaknya menghentikannya dalam beberapa cara, bentuk, atau rupa,” imbuh dia.

“Saya pikir kedua belah pihak perlu mencapai pemahaman bahwa tidak ada solusi militer untuk situasi ini,” papar Rubio.

Pada tahun 2014, Crimea memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia setelah kudeta bersenjata yang didukung Barat di Kyiv, sementara dua wilayah timur mendeklarasikan kemerdekaan, menolak otoritas baru Ukraina.
Setelah konflik meningkat pada tahun 2022, Donetsk dan Luhansk, bersama dengan wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia.

Moskow sekarang mengakui wilayah tersebut sebagai wilayahnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *